Untuk Pembasahan Lahan Gambut, Ada 200 Sumur Bor, Ada yang Tak Fungsi, Bahkan Ada yang Hilang

- Kamis, 16 Juli 2020 | 11:55 WIB

Senin (13/7) lalu, diadakan pertemuan di Kantor Kecamatan Jekan Raya. Perwakilan dari kemitraan BRG, lurah, babinsa, dan bhabinkamtibmas, dan tim serbu api kelurahan (TSAK) se- Kecamatan Jekan Raya menjadi pesertanya.

Dalam langkah pencegahan, hal utama yang menjadi pembahasan adalah ikhwal pembasahan gambut di wilayah Kecamatan Jekan Raya. Ada 200 unit sumur bor yang sudah dibangun. Itupun tak semuanya berfungsi. Bahkan sudah hilang.

Namun, pembasahan gambut itu tak semudah dibayangkan. Memang ada anggaran yang disiapkan. Tetapi, pelaksanaan kegiatan harus terlaksana terlebih dahulu. Peserta rapat pun tak begitu puas dengan hal demikian. Sampai-sampai Sekertaris Kecamatan (Sekcam) Jekan Raya Hadriansyah meminta pihak kemitraan memberikan kemudahan.

Supervisor Kemitraan dari BRG Agus Triawan usai kegiatan menyampaikan, tim restorasi gambut daerah (TGRD) setelah membangun infrastruktur dalam hal ini sumur bor wajib melakukan pengecekan dan membasahi gambut. Melibatkan kelompok masyarakat, TSAK, dan diawasi perangkat desa.

Memang, sistem kerjanya, melakukan kegiatan dulu (pembasahan), baru bisa diklaim. “Kalau sudah laporan baru (Dibayar, red). Kami membantu secara administrasi cara mengajukan, apa saja syarat-syaratnya,” ungkapnya.

Sementara, Sekcam Hadriansyah mengatakan, sebagai tindak lanjut dari Apel Siaga Darurat Karhutla yang dipimpin Wali Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu itu, pihak Kecamatan Jekan Raya akan memetakan wilayah yang rawan terjadi karhutla.

Beberapa hari ke depan pihaknya akan bersama-sama mengecek sumur bor apakah berfungsi atau tidak. Takutnya kalau sudah tidak digunakan malah tidak berfungsi. “Titik-titiknya sudah kami ketahui, nanti akan bekerja sama dengan BRG untuk melakukan pembasahan," tuturnya seraya mengatakan total sumur bor secara global ada sekitar 200 titik lebih tersebar di wilayah Jekan Raya.(kaltengpos)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X