Masa Pandemi Begini, Kalau Bisa Jangan Hamil Dulu, Ini Alasannya

- Rabu, 15 Juli 2020 | 11:59 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Selama masa pandemi Covid-19 ini, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalteng mengimbau agar masyarakat sebisa mungkin menunda kehamilan. Dikhawatirkan, pada kondisi seseorang terpapar Covid-19, maka di satu sisi virus ini akan menyerang imun dan imun seseorang rendah.

“Biasanya ibu hamil mual dan muntah, jika asupan gizi berkurang, maka akan mudah terpapar virus, apalagi kondisi pandemi Covid-19 saat ini semua kegiatan sudah dilakukan di rumah bahkan untuk cek kehamilan ke fasilitas kesehatan juga waswas,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.

Dengan demikian, apabila imun ibu hamil turun dan rendah, tentu saja akan berpengaruh terhadap janin yang sedang dikandung. Sebab, usia kehamilan satu hingga dua bulan merupakan masa yang efektif bagi janin untuk membentuk jaringan tubuh.

“Untuk itu, kami anjurkan untuk menunda kehamilan. Kami tidak melarang, tetapi lebih pada menganjurkan, karena ke depan akan berdampak kepada ibu maupun bayi yang dikandung,” pungkasnya.

 

59 Orang Reaktif 

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Supriyanto membeberkan hasil rapid test massal yang dilaksanakan di daerah Pasar Martapura, Pasar Jalan Jawa, dan Jalan Lombok pada Senin (13/7) lalu. Dari 419 warga yang mengikuti rapid test, 58 orang dinyatakan reaktif. Jika dipersentasekan sekitar 14 persen lebih dari total warga yang mengikuti rapid test.

“Di lokasi tersebut cukup memprihatinkan angka reaktifnya. Semoga saat mengikuti swab test, hasilnya semua negatif,” ucapnya kepada awak media, Selasa (14/7).

Pria yang mejabat sebagai Staf Ahli Wali Kota (SAW) itu juga mengatakan, sejauh ini pelaksanaan rapid test massal oleh pemko sudah dilaksanakan di enam titik di wilayah sekitar Kota Palangka Raya. Terhitung sejak Kamis (2/7) hingga Senin (13/7).

Dari sekitar 1.724 orang yang sudah di-rapid test, 138 orang dinyatakan reaktif. Jadi, dari total warga yang mengikuti rapid test, sekitar delapan persen dinyatakan reaktif.

Sementara itu, sejak Rabu (1/7) lalu RSUD Kota Palangka Raya telah melakukan pengecekan terhadap sejumlah sampel swab menggunakan alat polymerase chain reaction (PCR).

Dari 218 spesimen, 25 di antaranya dinyatakan positif Covid-19. 25 orang yang dinyatakan terpapar positif tersebut, saat ini sedang dirawat di RSUD Kota Palangka Raya dan RSUD dr Doris Sylvanus.

Supriyanto mengimbau kepada masyarakat Kota Palangka Raya agar bisa berperan aktif, ikut serta, dan kooperatif dalam mengikuti kegiatan rapid test massal yang dilaksanakan pemerintah.

“Pihaknya berharap semoga dengan terus berfungsinya secara optimal alat PCR dan dengan adanya program rapid test massal yang dilakukan Pemko Palangka Raya, bisa terdeteksi secara dini adanya potensi persebaran Covid-19,” pungkasnya. (kaltengpos)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB
X