Ben Kenalkan SPA Antisipasi Karhutla kepada Presiden

- Rabu, 15 Juli 2020 | 11:56 WIB
Ben Brahim S Bahat
Ben Brahim S Bahat

KUALA KAPUAS-Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selalu mengancam Indonesia pada musim kemarau, terutama pada provinsi yang memiliki lahan gambut. Salah satunya yakni Kalimantan Tengah, khususnya di wilayah Kabupaten Kapuas. Guna mengantisipasi dan mengatasi karhutla selama musim kemarau, diperlukan inovasi tepat yang bisa menjadi solusi.

Kunjungan Presiden RI Ir Joko Widodo dan jajaran ke Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas pada Kamis (9/7) lalu, menjadi momen baik bagi Bupati Kapuas Ir. Ben Brahim S Bahat,MM, MT untuk memperkenalkan inovasi sistem penyediaan air (SPA) untuk penanggulangan karhutla.

Menurut Ben, SPA ini berjalan dengan konstruksi sederhana sumur bor dangkal, kolam penampungan sederhana, konfigurasi sumur bor, dan embung. "Dengan SPA ini biaya lebih murah. Juga lebih efektif dan efisien dalam penanganan karhutla," ungkap Ben Brahim S Bahat.

Bupati Kapuas dua periode ini menjelaskan, berkacaa dari pengalaman selama ini, upaya pemadaman karhutla menggunakan helikopter water bombing, sekat kanal, hingga hujan buatan dinilai tidak efektif dan efisien. Karena itulah Ben berani mengusulkan konstruksi sederhana yang diyakininya lebih efektif dan efisien menangani persoalan karhutla.

"Yang ingin diperkenalkan adalah sumur bor dangkal dengan menggunakan tenaga angin dan kolam (embung) penampungan air sederhana untuk menampung air yang mengalir dari sumur bor dangkal dan secara terus-menerus selama ada angin," beber mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalteng ini.

Lebih lanjut Ben menjelaskan, untuk bisa memaksimalkan inovasi ini, terlebih dahulu harus dibuat pemetaan terkait titik rawan karhutla. Pada titik-titik itulah akan dibangun SPA, sehingga ketersediaan air dijamin akan selalu ada ketika musim kemarau walaupun terjadi karhutla. Ben menyadari bahwa kendala terbesar Kalteng dalam menangani karhutla yakni kesulitan mendapatkan sumber air untuk memadamkan api, terutama lokasi kebakaran yang sulit dijangkau oleh armada kebakaran.

"Fungsi lain dari sistem ini yakni dapat dimanfaatkan untuk kolam ikan, pertanian, rekreasi, dan lainnya, karena satu SPA bisa mengisi lebih dari satu embung," tutupnya. (ce/ala)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tujuh Daerah di Kalteng Ini Terima Teguran KPK

Jumat, 26 April 2024 | 10:45 WIB
X