Food Estate di Kalteng, Cegah Ancaman Krisis Pangan

- Jumat, 10 Juli 2020 | 14:18 WIB

“Jika dalam negeri kekurangan pangan maka akan disuplai dari sini (Kalteng), baik itu padi, singkong, jagung bahkan cabai. Tentu semua akan diatur, sisanya bisa diekspor ke negara lain”

Joko Widodo

Presiden RI

 

PALANGKA RAYA-Ancaman krisis pangan sedang melanda dunia, terutama negara-negara yang terjadi wabah virus corona atau Covid-19. Menghadapi ancaman itu, pemerintah sudah memiliki jurus jitu untuk mencegahnya. Menggalakan sektor pertanian baru, yakni pengembangan program food estate. Pemerintah pusat telah mantap memilih Kalteng sebagai lokasi lumbung pangan nasional yang baru. 

Setelah beberapa menteri bolak balik memantau lokasi food estate. Kamis (9/7), giliran Presiden RI Joko Widodo datang ke Bumi Tambun Bungai. Presiden dan rombongan menteri Bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 07.15 WIB menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Sesampainya di Bandara Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya. 

Presiden melanjutkan perjalanan pertama ke Kabupaten Kapuas menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU. Sesampainya di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, kepala negara tampak menerima pemaparan yang dipandu oleh Menteri Pertanian (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo. 

Selepas meninjau lokasi pengembangan lumbung pangan, Jokowi beserta rombongan juga meninjau pengerjaan saluran irigasi primer induk di UPT A.5, Kecamatan Dadahup. Dipandu oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. 

Perjalan kembali dilanjutkan ke Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih bati, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) yang juga merupakan wilayah yang akan digarap pada food estate tahap pertama ini. Presiden RI Joko Widodo juga mengakui bahwa tujuannya ke Kalteng untuk meninjau dua kabupaten yang akan menjadi lokasi pengerjaan food estate. 

“Kami sebelumnya ke Kapuas kemudian ke sini (Pulpis,red) untuk merencanakan food estate yang selama dua minggu ini sudah dikerjakan terutama urusan irigasi,” katanya saat menyampaikan sambutan pada kunjungan ke lokasi rencana food estate di Desa Belanti Siam. 

Diungkapkannya, pada tahun ini pengerjaan food estate ini akan menyelesaikan lahan seluas 30 ribu hektare terlebih dahulu. Tahun berikutnya, dalam waktu satu hingga dua tahun akan menambah pengerjaan seluas 148 ribu hektare, baik di Pulpis maupun di Kapuas. 

“Hal ini kami lakukan lantaran adanya peringatan bahwa akan ada krisis pangan melanda dunia karena kondisi pandemi Covid-19 dan adanya musim yang tidak bisa diatur serta diprediksi,” ungkapnya kepada media. 

Dijelaskan pria yang sering disapa Jokowi ini, dalam rangka mengantisipasi hal ini maka pihaknya melakukan persiapan cadangan logistik nasional. Yang nantinya, lanjut dia, dapat dikelola badan, selanjutnya badan ini dapat bekerja sama baik dengan pola investasi maupun dikerjakan oleh BUMN atau yang lainnya. 

“Jika dalam negeri kekurangan pangan maka akan disuplai dari sini (Kalteng,red), baik itu padi, singkong, jagung atau bahkan cabai. Tentu semua akan diatur dan sisanya bisa diekspor ke negara lain,” tegasnya. 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X