PALANGKA RAYA-Kedatangan Presiden RI Joko Widodo disambut baik oleh sejumlah tokoh, bahkan tokoh Suku Dayak Kalteng. Ucapan selamat datang disampaikan karena kembali menginjakkan kaki di Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila ini. Dukungan dan harapan juga disampaikan dari masyarakat Kalteng terhadap program-program pemerintah.
Tidak terkecuali untuk program food estate atau ketahanan pangan yang saat ini serius dibahas oleh pemerintah. Keseriusan itu terlihat pula dengan datangnya orang nomor satu di Indonesia ini. Salah satu tokoh Dayak Kalteng Parada Lewis KDR mengaku memberikan dukungannya kepada program pemerintah untuk food estate ini.
“Selamat datang bapak Presiden RI Joko Widodo, mudah-mudahan program pemerintah yakni food estate di Kalteng ini dapat menyejahterakan masyarakat Kalteng dan masyarakat Indonesia secara luas,” kata Lewis saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu petang (8/7).
Menurut pria yang juga tokoh Kaharingan ini, program besar food estate ini agar dalam pengelolaanya nanti dapat melibatkan masyarakat asli Kalteng. Dengan demikian, rasa keadilan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kalteng khususnya kepada masyarak asli. “Kami sebagai salah satu masyarakat Dayak meminta agar dalam mengelola food estate ini masyarakat asli Kalteng dapat dilibatkan,” tegasnya.
Ketua Umum Gerdayak Indonesia Yansen A Binti mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama orang Dayak untuk mendukung program food estate, dikatakan Yansen, pihaknya telah mengadakan diskusi bersama para pakar, akademisi, praktisi dan juga pihak terkait. Dari diskusi itu, Gerdayak menilai program ini banyak manfaatnya bagi Bumi Pancasila. Pihaknya juga mengajak agar orang Dayak tidak malu bertani. Adapun hasil diskusi itu, lanjut dia, di antaranya program ini dilaksanakan di lahan gambut tipis, sistem pengairan yang baik, program ini tidak membuka hutan baru dan sistem pengairan yang baik itu bakal memperkecil dampak lingkungan khususnya ancaman karhutla maupun banjir.
"Program ini pun banyak manfaatnya," ucapnya saat press rilis Gerdayak Indonesia di Jalan Batu Suli, beberapa waktu lalu.
Manfaat itu antara lain, ekonomi, lingkungan, sosial, sosial geografik, dan demi ketahanan pangan. Menurut dia, sebagai orang Kalteng dan orang Dayak, program ini wajib dimaksimalkan. Gerdayak pun mendukung program strategis nasional ini, dan akan berkontribusi nyata. "Kami akan mengikutkan para pemuda Dayak terutama mereka yang milenial untuk ikut pelatihan, dan menjadi satgas pangan," bebernya.
Terkait adanya pro dan kontra, bebernya, hal itu wajar. Apalagi jika mengingat program terkait pertanian ini pernah tidak sukses diimplementasikan di Kalteng. "Pemerintah pasti tak akan mau gagal lagi. Kami pun siap mendukung agar program ini sukses," pungkasnya.
Sementara itu, , Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalteng Wahyudie F Dirun juga memberikan sambutan yang hangat dengan hadirnya Presiden RI ini. Pihaknya menyampaikan terimakasih atas dipilihnya Kalteng sebagai lumbung pangan nasional.
"Dipilihnya Kalteng sebagai lumbung pangan nasional berarti Kalteng dipercaya dapat menjaga ketahanan pangan masyarakat Indonesia," tegasnya.
Terlebih, ke depan diprediksi akan adanya kelaparan. Tentu, antisipasi yang dilakukan ini sangat baik. Harapannya, Kalteng dapat menjaga amanah dan mampu membuktikan bahwa Kalteng betul-betul mampu menjaga ketahanan pangan nasional. "Yang penting itu pangan. Jika pangan susah akan berbahaya. Untuk itu kami bangga dan terimakasih karena sudah percaya," tambahnya.
Terpisah, Uskup Palangka Raya Mgr Aloysius Sutrisnaatmaka MSF mengatakan bahwa Gereja Katolik di Kalteng mengapresiasi dan merima dengan sukacita kedatangan Presiden RI Joko Widodo di Bumi Tambun Bungai.
“Kita di Kalteng merasa diperhatikan oleh pemerintah pusat. Kita sambut beliau juga dengan doa-doa dan harapan agar rencana pengembangan pertanian berjalan dengan baik dan lancar,” ungkapnya.
