Pedagang dan Pengunjung Pasar Besar Di-Rapid Test, 38 dari 345 Orang Reaktif

- Senin, 6 Juli 2020 | 12:46 WIB
-
-

PALANGKA RAYA-Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya melaksanakan rapid test di area Pasar Besar, Sabtu (4/7). Ini merupakan lokasi ketiga setelah sebelumnya di Pasar Kameloh dan pasar depan Kantor Dinas PUPR Kalteng. Antusiasme warga begitu luar biasa.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Irma Afsesta menyampaikan, pelaksanaan rapid test dilakukan dengan mendatangi satu per satu lapak pedagang maupun pengunjung. 345 orang tercatat mengikuti rapid test ini. 38 orang di antaranya dinyatakan reaktif, sehingga disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.

Dengan demikian, ada tujuh titik lokasi rapid test massal yang belum disambangi tim. Tim akan berupaya agar bisa terlaksana dalam sepuluh hari ke depan sesuai ketentuan wali kota. Tim gugus tugas pun berharap agar masyarakat tak perlu takut mengikuti rapid test.

“Saya harap masyarakat bisa berpartisipasi bila ada giat serupa yang dilaksanakan di wilayahnya, sehingga Pemko Palangka Raya bisa meredam sebaran kasus. Saya pastikan bahwa tenaga medis yang bertugas aman dan profesional,” tutur Irma.

Menanggapi adanya kenaikan angka orang terpapar positif di Kota Palangka Raya, Irma mengatakan bahwa kenaikan angka tersebut merupakan buah kinerja tim deteksi dini yang terus melakukan pengejaran terhadap kontak erat pasien terkonfirmasi Covid-19.

Menurut pengamatannya, sejauh ini belum ditemukan klaster baru, setelah sebelumnya klaster Pasar Besar yang diketahui sebagai klaster sebaran Covid-19 di Kota Cantik. 

Terpisah, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin memberi tanggapan atas keluhan masyarakat tentang kesulitan memenuhi kebutuhan pokok jika kepala keluarga diisolasi karena Covid-19. Fairid berharap agar masyarakat tak perlu takut dan cemas terkait hal itu. Ia menjamin bahwa pemko tentu memikirkan semua dampak yang terjadi kepada masyarakat. Karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat bisa mengikuti intruksi maupun imbauan yang saat ini sedang digaungkan saat ini.

“Kepada masyarakat Kota Palangka Raya saya mengharapkan partisipasinya untuk mengikuti rapid test massal. Ini untuk membantu memutus rantai persebaran Covid-19. Untuk masalah dampak, jangan khawatir. Pasti akan kami pikirkan bersama solusinya,” pungkas wali kota.

 Perihal penolakan pelaksanaan rapid test oleh warga lima RT di kompleks Jalan Murjani bawah, Kelurahan Pahandut beberapa waktu lalu, salah satunya dipicu karena belum adanya sosialisasi kepada warga oleh Tim Gugus Tugas Persepatan Penanganan Covid-19 Palangka Raya.“Khusus di RT 04 ini belum ada yang datang,” ucap warga di RT 04, RW 6, Megawati, kepada Kalteng Pos, (5/7). 

Menurut perempuan yang merupakan istri dari ketua RT 04 ini, sesudah tersiar kabar soal adanya penolakan pelaksanaan rapid test, sempat datang dua orang petugas dari kepolisian untuk bertemu dengan suaminya Syahrani selaku ketua RT.Dalam pertemuan tersebut, petugas hanya menanyakan kebenaran kabar soal keengganan warga di wilayah tersebut untuk mengikuti rapid test.

“Tidak ada yang lain, cuma menanyakan kabar benar gak adanya warga di sini yang gak mau ikut rapid test, itu saja,” ujar perempuan berusia 48 tahun ini. 

Menurut Megawati, hingga kini warga di lingkungan tersebut masih menolak untuk ikut di-rapid test. Menurutnya, salah satu penyebabnya yakni karena warga merasa takut jika nanti dinyatakan reaktif dan harus diperiksa di rumah sakit.“Masih ketakutan. Takut kalau betul kena, kan nanti dibawa ke rumah sakit,” tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, sebagian warga komplek sudah berusia lanjut dan sering sakit-sakitan. Ada kekhawatiran akan mudah dinyatakan reaktif ketika mengikuti pemeriksaan.

“Kan ada warga di sini yang sudah dalam kondisi sakit, jadi takut kalau pas diperiksa penyakitnya, dibilang karena Covid,” sebut Megawati seraya mengatakan tidak mengetahui kapan pelaksanaan rapid tes di wilayah tempat tinggalnya.Sementara, Zainuddin selaku ketua RT 01, ketika dihubungi Kalteng pos melalui sambungan telepon, juga mengaku bahwa belum ada anggota satgas yang melakukan penyuluhan atau sosialisasi soal rapid test ini. “Belum ada petugas yang ke sini,” ucap Zainuddin singkat. (ahm/sja/ce/ram)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X