Dukung Pengembangan Food Estate, Program Ini Tidak Datangkan Transmigran Baru

- Jumat, 26 Juni 2020 | 13:27 WIB
Yansen A Binti menyampaikan sikap Gerdayak.
Yansen A Binti menyampaikan sikap Gerdayak.

PALANGKA RAYA-Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Indonesia menilai program food estate atau lumbung pangan baru yang dicanangkan pemerintah di Kalteng tepatnya di Kapuas dan Pulang Pisau mesti didukung. Bahkan Ketua Umum Gerdayak Indonesia Yansen A Binti mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama orang Dayak untuk mendukung kegiatan ini.

Dikatakan Yansen, tanggal 22 Juni 2020 pihaknya telah mengadakan diskusi bersama para pakar, akademisi, praktisi dan juga pihak terkait. Dari diskusi itu, Gerdayak menilai program ini banyak manfaatnya bagi Bumi Pancasila. Pihaknya juga mengajak agar orang Dayak tidak malu bertani. Adapun hasil diskusi itu, lanjut dia, di antaranya program ini dilaksanakan di lahan gambut tipis, sistem pengairan yang baik, program ini tidak membuka hutan baru dan sistem pengairan yang baik itu bakal memperkecil dampak lingkungan khususnya ancaman karhutla maupun banjir. "Program ini pun banyak manfaatnya," ucapnya saat press rilis Gerdayak Indonesia di Jalan Batu Suli, (25/6).

Manfaat itu antara lain, ekonomi, lingkungan, sosial, sosial geografik, dan demi ketahanan pangan. Menurut dia, sebagai orang Kalteng dan orang Dayak, program ini wajib dimaksimalkan. Gerdayak pun mendukung program strategis nasional ini, dan akan berkontribusi nyata.

"Kami akan mengikutkan para pemuda Dayak terutama mereka yang milenial untuk ikut pelatihan, dan menjadi satgas pangan," bebernya.

Pihaknya, tambah dia, bakal mendaftar pemuda Dayak yang akan diikutkan pelatihan, dibina dan kemudian diikutsertakan untuk memaksimalkan program pemerintah ini. Gerdayak juga, imbuh dia, siap bekerja sama pemerintah untuk mengampanyekan agar warga lokal terutama milenial tak anti dengan program ini. Terlebih dia menilai bahwa pertanian, perikanan dan peternakan, merupakan sektor bisnis yang bagus dan sudah dari dahulu diterapkan oleh masyarakat lokal.

"Jangan malu menjadi petani. Kami akan mengampanyekan dan mengubah mindset malu menjadi petani itu. Karena saya juga dahulu pernah bertani," imbuhnya.

Terkait adanya pro dan kontra, bebernya, hal itu wajar. Apalagi jika mengingat program terkait pertanian ini pernah tidak sukses diimplementasikan di Kalteng. “Pemerintah pasti tak akan mau gagal lagi. Kami pun siap mendukung agar program ini sukses,” pungkasnya.(kaltengpos)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X