Bersiap PSBB Jilid Dua, Palangka Raya Tambah Ruang Isolasi

- Kamis, 25 Juni 2020 | 13:03 WIB
RSDS
RSDS

PALANGKA RAYA – Penanganan pandemi Covid-19 diwarnai berbagai masalah yang sangat kompleks. Lapisan perkara itu bisa membawa petaka, yakni terus bertambahnya angka kematian pasien yang divonis terjangkit virus korona baru. Kunci mengatasi pandemi itu kembali pada kesadaran publik untuk mematuhi semua protokol kesehatan.

Wakil Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, tingginya angka kematian atau case fatality rate (CFR), dipengaruhi banyak sebab yang saling berkaitan. Kompleksitas masalah itu bisa berujung pada meninggalnya pasien yang terpapar Covid-19.

Menurutnya, kematian pasien Covid-19 tidak terjadi karena sebab tunggal. Penyakit penyerta, terlambat ke rumah sakit, kelebihan pasien di rumah sakit, rasio tenaga kesehatan dengan jumlah pasien yang timpang, serta kelelahan tenaga kesehatan, menjadi faktor gabungan yang menyebabkan tingginya angka kematian.

Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Kalteng, jumlah pasien Covid-19 di Kalteng yang meninggal dunia mencapai 50 orang dari 794 kasus positif Covid-19. Paling tinggi di Kota Palangka Raya dengan jumlah 21 pasien meninggal dari 306 kasus positif.

”Banyaknya pasien yang dirawat, lamanya perawatan, keterbatasan peralatan rumah sakit, dan rasio tenaga kesehatan-pasien yang timpang akan menempatkan pasien dengan penyakit penyerta dalam situasi yang lebih rentan dari sebelumnya,” ujarnya.

Suyuti menuturkan, semua rumah sakit tidak memiliki opsi mengatasinya. Menambah relawan tak mudah, karena tenaga kesehatan yang bisa menjadi relawan banyak yang tidak memiliki pengalaman merawat pasien. Melakukan relokasi dan redistribusi tenaga kesehatan sulit dilakukan karena terbatasnya sumber daya manusia dan peralatan, sementara penyakit lain juga harus tetap dilayani.

Memindahkan tenaga kesehatan dari ruang biasa ke ruang isolasi, lanjut pria yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kalteng ini, bukan perkara gampang. Tenaga kesehatan harus melalui pelatihan, berumur kurang dari 50 tahun, tidak hamil, tidak punya anak kecil yang perlu ASI, dan tidak punya penyakit bawaan.

”Kesulitan rumah sakit semakin menjadi-jadi karena tenaga kesehatannya banyak yang terpapar dan terpaksa harus diistirahatkan. Begitu tenaga kesehatan yang sakit diliburkan, rasio tenaga kesehatan dan pasien semakin jauh dari ideal dan kembali menambah masalah pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta,” ucapnya.

Pilihan terbaik, kata Suyuti, untuk mengatasi tingginya angka kematian justru ada di luar rumah sakit melalui pemutusan mata rantai penularan. Rantai penularan dapat diputus jika masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, NGO, dan pemerintah sepakat Covid-19 berbahaya bagi keselamatan manusia.

Mengenai semakin tingginya kasus positif Covid-19 di Palangka Raya, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi terkait penerapan pembatasan sosial berskala besar PSBB jilid kedua. Apabila kembali diterapkan, akan dilakukan sosialisasi secara gencar dan benar-benar harus maksimal hingga berdampak besar dalam penanganan dan penanggulangan penyebaran Covid-19.

”Sedang dikoordinasikan apakah nanti dilakukan PSBB kembali atau bagaimana. Dalam waktu dekat akan ada informasi hal itu. Sebelum dimulai akan dilakukan sosialisasi dan tidak mendadak,” tegasnya.

Fairid menambahkan, saat ini pihaknya masih menyiapkan berbagai fasilitas, termasuk perluasan di RSUD Kalampangan dan asrama haji. Dengan demikian, jika nanti ada lonjakan, sudah ada fasilitas dalam penanganan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Andjar Hari Purnomo mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan penambahan fasilitas kesehatan (faskes) di RSUD Kota Palangka Raya di Kelurahan Kalampangan, serta rumah isolasi Asrama Haji Al Mabrur.

”Sekarang terdapat 189 pasien positif dalam perawatan, 32 PDP, dan 70 ODP di Palangka Raya. Sedangkan RSUD Doris Silvanus sebagai rumah sakit rujukan utama, saat ini tengah dalam kondisi penuh," katanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X