18 Nakes Kena Covid-19, Rumah Sakit Ini Butuh Relawan Tenaga Kesehatan

- Senin, 22 Juni 2020 | 12:55 WIB
RSDS Palangka Raya memerlukan relawan.
RSDS Palangka Raya memerlukan relawan.

PALANGKA RAYA-Direktur RSUD dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya Yayu Indriaty menyebut ada 18 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 dan dirawat di rumah sakit yang berada di Jalan Tambun Bungai itu. Para tenaga kesehatan (nakes) itu tidak bertugas di ruang Isolasi atau tidak pernah bertatap muka dengan pasien Covid-19 yang dirawat di tempat yang sama.

“Mereka merawat pasien umum atau non Covid-19,” kata Yayu. Hasil pengamatan, para nakes yang terjangkit Covid-19 diawali dari nakes yang kontak erat dengan pasien yang masuk melalui IGD. Ketika itu belum diketahui kalau positif. Lalu, ada kontak erat dengan keluarga, dan ada yang terinfeksi sesame petugas.Yayu menyebut, seluruh nakes sudah dibekali pengetahuan untuk pencegahan infeksi. Prinsip tidak menularkan dan tidak tertular terus diingatkan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir jika berobat ke RSDS. 

Untuk diketahui, sebagian nakes yang positif Covid-19 berprofesi sebagai dokter. Hal ini dibenarkan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palangka Raya dr Tagor Sibarani. Satu orang dokter saat ini masih dalam kondisi positif dan menjalani perawatan, dua orang dokter dicurigai positif dan tiga orang dokter dinyatakan sembuh.

“Saat ini ada yang sedang dirawat, ada yang sembuh, ada yang dicurigai dan ada yang sembuh dari gejala, kemungkinan yang mengalami gejala ini karena kondisi kelelahan,” ujar Tagor.

Terpapar dokter ada beberapa hal. Dimungkinkan adanya pasien kurang jujur, atau pasien tersebut tidak sadar bahanya sudah kontak dengan orang yang positif. Untuk itulah, perlu kejujuran pasien. “Kondisi pasien yang tidak mengetahui telah kontak dengan siapa dan dari mana itu yang menjadi kendala para nakes yang bertugas,” ucapnya kepada Kalteng Pos.

Keluhan para dokter selama masa pandemi ini memang erat kaitannya dengan jumlah tenaga medis, khususnya dokter. “Hingga RSDS Palangka Raya saja meminta kepada pemerintah melalui Dinas Keshatan (Dinkes) Kalteng untuk menambah relawan nakes,”sebut Tagor.

Hal itu bisa mengurangi manajemen risiko. Jadi mitigasi risiko seyogyanya harus detail dalam membuat risiko. Salah satunya adalah risiko ketenagaan. Misalnya, berkenaan dengan siklus kerja dan istirahatnya termasuk dukungan sistem yakni masalah alur penanganan, perlengkapan APD.

Memang, tambah dia, pihaknya mengapresiasi Pemprov Kalteng dalam rangka keseriusannya hingga saat ini dalam menghadapi pandemi ini. Termasuk perhatian kepada para nakes dengan pemenuhan APD yang memadahi. “Walaupun pemenuhan ini sangat berat karena jumlah yang dibutuhkan sangat besar, tetapi sampai sekarang ketersediaan APD mencukupi,” katanya.

Dengan kondisi di Palangka Raya saat ini, pihaknya berharap adanya dukungan kepada kabupaten untuk bisa menangani pasien Covid-19 secara mandiri. Sehingga tidak terjadi penumpukan di provinsi. Misalnya dengan pengadaan mesin atau bisa dengan sistem rujukan horizontal yakni RSDS hanya memeriksa swab dan tim teknis masih di kabupaten.

“Sehingga RSDS intens kepada pasien-pasien yang memang memerlukan perlakuan khusus secara intens pula,” tegasnya. Untuk kondisi dokter terutama dokter spesialias saat ini, dengan upaya sistem kerja internal yang saat ini diterapkan yakni dengan membagi jam kerja dan rotasi sudah baik. Tetapi, apabila dari sisi jumlah memang masih membutuhkan tambahan dokter.

“Baik dokter penyakit dalam hingga dokter yang menangani pemeriksaan sampel di laboratorium,” sebutnya.

Sedangkan, kata pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris IDI Kalteng ini, bahwa total dokter yang saat ini terpapar Covid-19 di Kalteng, berdasarkan data per Jumat (18/6) lalu, tercatat yang positif Covid-19 di Pangkalan Bun ada satu orang dokter, di Gunung Mas (Gumas) ada dua orang dokter, di Kapuas ada dua orang dokter dan di Palangka Raya ada dua orang dokter. “Untuk Katingan dan Sampit kami belum mendapatkan info,” katanya.  

Sementara itu, Kepala Bidang Diklat, Pengembangan SDM dan Humas RSDS Palangka Raya Riza Syahputra mengatakan, sejak pertengahan pandemi Covid-19 di Kalteng memang RSDS Palangka Raya sudah menambah beberapa relawan untuk ikut bergabung dalam penanganan Covid-19. Sehingga sebelum pasien Covid-19 membeludak pihaknya sudah melakukan antisipasi.

“Kami sudah menambah tenaga relawan baik perawat dan nakes, totalnya ada sekitar 35 orang tambahan personel dari luar. Untuk kondisi saat ini untung sudah kami antisipasi, jika tidak mungkin membeludaknya pasien saat ini tidak bisa diatasi,” kata Riza saat dibincangi Sabtu malam (20/6).

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X