Nenek 70 Tahun Itu Lemas Terkepung Asap

- Senin, 22 Juni 2020 | 10:45 WIB
-
-

DENAR/KALTENG POS

API DENGAN CEPAT MENJALAR: Tiga bangunan semi permanen di Jalan Irian I dilalap si jago merah, kemarin (21/6)

PALANGKA RAYA- “Asap apa lah?” celetuk Silvia saat melihat asap mulai masuk dari sela-sela bangunan kayu. Perempuan berusia 46 tahun saat itu sedang mengupas bawang merah di gudang milik Sri. Pagi itu ia tak sendiri, melainkan bersama rekan yang lain. Yakni Ani, Salasiyah, Imah, Ambon, dan Barniah. Mengupas bawang merah di ruang tengah. “Mungkin asap bakar-bakar sampah,” jawab Imah. Yang lain tak bergeming.

Sejurus kemudian, ada bunyi seperti letusan. Sri, yang merupakan juragan dari enam pekerja itu berteriak histeris dari teras rumahnya yang berada persis di seberang gudang. “Kebakaran, kebakaran,” jerit Sri yang saat itu melihat api dari rumah di samping gudang. Sri yang keluar dari rumah berpagar besi itu melihat asap sudah mengepul. Menembus sela-sela atap dari sirap. Para pekerja pun matanya belalakan. Kalang kabut. Melepas sebilah pisau dan membiarkan begitu saja bawang merah yang sudah dikupas. Memilih menyelamatkan tumpukan karung berisi bawang merah dan bawang putih yang disandarkan di dinding rumah.

“Pas keluar rumah saya lihat sudah banyak asap dan juga muncul api dari atap rumah yang ditempati tambi (Marie Ajang alias Mama Susi, red) itu” kata Sri sambil menujuk ke arah rumah semi permanen itu.

Kebakaran yang meluluhlantakkan tiga bangunan di Jalan Irian I itu terjadi Minggu (21/6) sekitar pukul 09.45 WIB. Teriakan Sri mengundang warga sekitar keluar rumah. Agus salah satunya. Orang yang pertama merespon teriakan itu. Ia melangkahkan kaki dengan cepat menuju rumah Mama Susi, yang saban hari banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Sementara adiknya Nentjewati berjualan di pasar. Di ruangan tengah itu, api sudah mengepulkan banyak asap. Warga pun meneriaki Mama Susi agar keluar. Namun, tak terdengar suara Mama Susi.

Agus dibantu warga lain memutuskan mendobrak pintu. Berhasil. Mama Susi diketahui sudah dalam kondisi lemas. Terkepung asap. Nenek 70 tahun itu tak kuat lagi berdiri. Menutup hidung dengan kaos berwarna putih. Di ruang tengah. Tangan kiri berusaha menggapai meja. Yang di atasnya ada alat penanak nasi.

“Sepertinnya tambi itu shock melihat ada api pas di hadapan muka. Setelah saya masuk, langsung saja saya tarik, saya bopong keluar rumah,” tutur Agus. Mama Susi, akhirnya dirujuk ke RS Bhayangkara untuk menerima pertolongan medis.

Silvia, pengupas bawang tidak akan sadar kalau terjadi kebakaran jika tak mendengar teriakan Sri. Bersama teman-temannya mengupas bawang. Rata-rata baru dapat 10 kilogram. “Saya tahunya ada kebakaran, pas mendengar suara Ibu Sri yang teriak,” ucap Silvia.

Para pekerja langsung berusaha menyelamatkan diri sambil mengeluarkan tumpukan karung berisi bawang merah, putih, dan sembako yang ada di dalam gudang. Sejurus kemudian, Susanto, suami dari Sri dibantu warga mengeluarkan tiga unit mobil pikap yang biasa mangkal di Pasar Subuh dari garasi.

“Karena panik, cuma sempat ngeluarin sebagian saja, yang lain banyak terbakar,” kata Silvia lagi. Sri, belum bisa merinci berapa jumlah kerugian yang dialami. Terpenting, taka da korban jiwa. “Kalau rugi ratusan juta, karena rasanya ada sekitar dua ton bawang di dalam gudang tersebut,” ucap Sri.

Dalam kebakaran itu, ada tiga bangunan terbakar. Yakni gudang milik pasangan suami istri Susanto dan Sri. Lalu bangunan semi permanen yang dihuni Marie Ajang bersama adiknya Nentjewati, dan Sapto. Puluhan petugas pemadam dari Pemko Palangka Raya, swasta, kepolisian terjun memadamkan api. Dua jam api bisa dikendalikan. Lokasi yang berada di pertengahan permukiman itu dan dikelilingi bangunan pertokoan dan perumahan penduduk itu menyulitkan petugas pemadam. Truk pemadam tidak bisa masuk.

Kapolsek Pahandut Kompol Edia Sutaata yang berada di lokasi mengatakan, untuk asal muasal api belum bisa dipastikan. Tim Inafis dari Polresta Palangka Raya masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. (sja/ram)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X