Jalan Masuk ke Palangka Raya Tutup Total, 700-an Kendaraan Putar Balik

- Kamis, 14 Mei 2020 | 15:04 WIB
Petugas menyuruh memutar balik kendaraan yang akan masuk ke Palangka Raya.
Petugas menyuruh memutar balik kendaraan yang akan masuk ke Palangka Raya.

Semenjak pemberlakuan PSBB, semua jalan yang menjadi akses keluar masuk Palangka Raya ditutup total mulai pukul 20.00 WIB. Deretan panjang kendaraan terpaksa harus bertahan di sejumlah pos check point atau pos lintas batas.

Pantauan Kalteng Pos di Pahandut Seberang, cukup banyak kendaraan roda empat atau lebih yang tertahan karena tidak diperbolehkan masuk ke dalam kota. Petugas memasang blokade di badan jalan menggunakan barrier.

“Semua jalur masuk dan keluar Kota Palangla Raya kami tutup dari pukul 20.00 WIB sampai 03.30 WIB, sesuai dengan Perwali Nomor 07 Tahun 2020,” kata Ketua Tim Stop Covid-19 Kota Palangla Raya Alman P Pakpahan.

Ia menegaskan, kendaraan yang tidak diperbolehkan masuk ke dalam kota adalah mobil travel, mobil travel yang berkedok mobil pribadi, serta mobil berkapasitas penuh. Begitu pun dengan yang tidak mengenakan masker.

Alman membeberkan, berdasarkan rekapan dari 22 April-7 Mei, ada sekitar 3.390 orang yang sudah diperiksa di pos lintas batas, sekitar 12.771 unit kendaraan yang diperiksa, angkutan barang 2.106 unit, kendaraan diarahkan putar balik 751 unit, pelanggaran tidak menggunakan masker 1.002 orang. 

Sementara itu, pihak perusahaan transportasi berbasis aplikasi dan pengemudi (driver) ojek online (ojol) mengaku senang mendengar kebijakan pemko yang masih memberikan izin kepada kepada para driver ojol untuk mengangkut penumpang selama penerapan PSBB di Kota Palangka Raya.

“Ya, kami senang karena driver ojek online kami masih boleh bekerja mengangkut penumpang selama PSBB ini,” ucap Willy Napitupulu selaku perwakilan dari perusahaan Grab Palangka Raya kepada Kalteng Pos melalui sambungan telepon, kemarin (13/5).

Melalui sambungan telepon itu Willy menegaskan bahwa pihaknya sudah memahami isi perwali. Dalam aturan tersebut disebutkan bahwa kendaraan roda dua berbasis aplikasi masih diizinkan beroperasi mengangkut penumpang, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Atas dasar itu Willy mengaku telah menyampaikan kepada para driver ojol di perusahaannya untuk selalu memperhatikan anjuran pemerintah selama bekerja.

“Kami meminta para driver yang mengangkut penumpang untuk selalu memakai masker. Penumpang juga dianjurkan menggunakan masker, supaya menghindari hal yang tidak diinginkan,” terang Willy seraya menyebut pihaknya menyediakan masker dan hand sanitizer untuk digunakan oleh para driver saat bekerja. Kebijakan ini pun disambut positif oleh para driver ojol. Salah satunya Rahmat D Santoso.

“Nggak menyangka masih bisa menarik penumpang waktu PSBB ini,” ucapnya. Diakuinya bahwa selama dua hari penerapan PSBB, pendapatan jauh menurun. Itu disebabkan sepinya order dari penumpang yang diterima.

“Biasanya saya bisa bawa pulang uang minimal Rp80 ribu, tapi sekarang hanya Rp30 ribu sampai Rp40 ribu. Semua itu pun dari order mengangkut pesanan makanan,” ucap pria yang mengaku sudah enam bulan bekerja sebagai driver ojol ini. (kaltengpos)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tujuh Daerah di Kalteng Ini Terima Teguran KPK

Jumat, 26 April 2024 | 10:45 WIB
X