Transmisi Lokal Bisa Diputus, Begini Langkahnya

- Minggu, 10 Mei 2020 | 13:40 WIB
Suyuti Syamsul
Suyuti Syamsul

Salah satu alasan PSBB di Kota Palangka Raya adalah tingginya angka transimisi lokal penyebaran Covid-19 di Kota Palangka Raya. Transmisi lokal di Kota Cantik ini berkisar antara 15 hingga 20 persen. Ini bisa diputuskan jika masyarakat disiplin dalam melaksanakan PSBB.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, kasus Covid-19 di Kalteng dan Kota Palangka Raya sebagian besar masih kasus impor. Yang disebut impor adalah salah seorang dari luar Kalteng dan dinyatakan positif, maka yang bersangkutan dan orang-orang di sekitar misal suami atau istri masih menjadi kasus impor. Akan tetapi, jika penularan itu sudah keluar, maka menjadi kasus transmisi lokal.

 “Di Kota Palangka Raya sekitar 15 hingga 20 kasus transmisi lokal, selebihnya masih kasus impor. Apabila masyarakat disiplin, maka angka transmisi lokal ini dapat diturunkan bahkan bisa kita hentikan, dengan catatan masyarakat harus disiplin. Jika tidak, maka penerapan PSBB pun tak akan ada gunanya,” katanya saat diwawancarai di Aula Istana Isen Mulang Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Kalteng.

Meski angka transmisi lokal di Kota Palangka Raya cukup tinggi, rencana pelaksanaan tes massal pun, sebut Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kalteng ini, tidak mampu dilaksanakan. Lantaran, dalam melaksanakan tes masal harus tetap pada acuan seperti tes masal bagi orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP), atau mereka yang masuk dalam klaster.

 “Rencana tes massal tetap akan kami laksanakan, tetapi tetap harus ada acuannya. Berkenaan dengan transmisi lokal ini, maka OTG menjadi sasaran kami. Jika OTG bisa kami kejar, maka bisa dipetakan,” ungkapnya.

Dijelaskannya, alat yang akan menggunakan yakni polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM). Diperkirakan alat tersebut akan mampu untuk 200 hingga 250 pemeriksaan saja.

“Jika Kota Palangka Raya harus tes massal, kami tidak akan sanggup. Maka dari itu, tetap harus ada titik tertentu. Meski kondisi saat ini sudah PSBB, tapi bisa dipetakan dari penyelidikan epidemologinya, siapa saja yang sudah kontak dengan pasien positif,” jelasnya.

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tujuh Daerah di Kalteng Ini Terima Teguran KPK

Jumat, 26 April 2024 | 10:45 WIB
X