2.055 Karyawan Dirumahkan, 160 Karyawan di-PHK

- Selasa, 28 April 2020 | 12:30 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Hampir dua bulan pandemi Covid-19 melanda Kota Palangka Raya, dan selama itu pula Kota Cantik merasakan dampak wabah ini, baik pada sisi ekonomi, kesehatan, dan lainnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Palangka Raya, Mesliani Tara mengatakan, pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh pada perekonomian beberapa perusahaan. Tak sedikit perusahaan yang jadi terganggu finansialnya. Menurutnya, sebagai solusi dalam menangani persoalan ini, perusahaan memiliki dua opsi. Opsi pertama, perusahaan merumahkan pekerjanya sampai keadaaan kembali membaik, lalu akan diperkerjakan kembali. Opsi kedua, perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karena kondisi keuangan perusahaan sedang darurat. Pada opsi pertama, karyawan yang dirumahkan tetap menerima gaji, tapi hanya separuh. Ada pula yang tidak sama sekali.

"Memang miris saya lihat dampak dari Covid-19 ini, menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan akibat perekonomian yang melemah daripada sebelumnya,” ucapnya saat diwawancarai Kalteng Pos melalui pesan WhatsApp, senin (27/4).

Mesliani mengungkapkan, ada sekitar 29 perusahaan yang melakukan PHK terhadap karyawan, dan ada sekitar 137 perusahaan yang sudah merumahkan karyawan.

Dari total perusahaan itu, sekitar 2.055 karyawan dirumahkan dan 160 orang di-PHK. Jadi, ada sekitar 2.215 karyawan yang terdampak pandemi Covid-19.

Ia menambahkan, bidang usaha yang rentan terdampak Covid-19 antara lain perhotelan, pariwisata, usaha kecil menengah (UKM), dan tempat hiburan malam (THM). Selain itu, bidang tersebut pula yang paling banyak melakukan PHK dan merumahkan karyawan.

"Kurang lebih dua bulan pandemi Covid-19 di Kota Cantik ini, sudah ada sebanyak itu karyawan yang dirumahkan dan di-PHK," pungkasnya. (kaltengpos)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X