PALANGKA RAYA-Senin lalu (13/4), Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran merilis jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) di Kalteng. Mengalami penurunan. Kabar ini menjadi angin segar untuk masyarakat Kalteng. Akan tetapi, dalam siaran pers kemarin (15/4), gubernur menyampaikan bahwa kasus positif di Kalteng mengalami penambahan. Delapan orang sekaligus.
Berdasarkan data yang dibagikan oleh tim gugus, empat pasien positif itu berasal dari Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dan merupakan klaster Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Sementara, empat pasien lainnya berasal dari Kota Palangka Raya, dengan rekam jejak satu orang klaster Gowa dan tiga pasien lainnya tertular karena transmisi lokal.
“Hari ini (kemarin,red) ada penambahan data pasien positif, empat dari Kota Palangka Raya dan empat dari Kabupaten Kobar. Hari ini, total tambahan pasien positif sebanyak delapan orang,” katanya saat menyampaikan pers rilis di Aula Isen Mulang, Rabu (15/4).
Dengan adanya penambahan itu, maka total kasus positif Covid-19 di Kalteng telah mencapai 33 kasus. Berdasarkan grafik tim gugus, saat ini ada enam daerah masuk zona merah. Tujuh kabupaten masuk zona kuning, yang artinya memiliki sebaran PDP. Hanya ada satu kabupaten yang berstatus zona hijau, yakni Kabupaten Sukamara.
“Kasus se-Kalteng, positif 33 orang, PDP 68 orang, ODP 374 orang, dan sembuh 8 orang. Saat ini pasien positif yang masih dalam perawatan berjumlah 23 orang,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sugianto selaku pemimpin daerah menegaskan akan memperpanjang status tanggap darurat. Ketentuan ini berlaku terhitung sejak 17 April hingga 25 Juni mendatang.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalteng, Agus Pramono mengatakan, pihaknya telah mendata sebaran masyarakat Kalteng yang mengikuti kegiatan keagamaan di Gowa, Sulsel itu. Pasalnya, hingga kemarin peserta yang sudah terdata di Kesbangpol Kalteng berjumlah 190 orang.
“Ini adalah data yang masuk ke kami. Data ini sudah valid, tapi dinamis. Sangat mungkin jumlahnya bertambah jika ada laporan data yang masuk dari kesbanpol kabupaten/kota,” katanya saat dihubungi Kalteng Pos melalui pesan WhatsApp, kemarin.
Dijelaskannya, pendataan jemaah yang mengikuti agenda di Gowa tersebut didata oleh kesbangpol kabupaten/kota dan selanjutnya dilaporkan ke Kesbangpol Kalteng. Berdasarkan data yang terhimpun, jemaah terbanyak yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari Kabupaten Kobar, yakni 64 orang.
“Di Kalteng ini lumayan banyak, tapi paling banyak jemaah berasal dari Kabupaten Kobar. Data mereka sudah diketahui. Juga sudah diperiksa dan diimbau untuk melakukan isolasi,” pungkasnya.
Terpisah, Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengungkapkan, penambahan jumlah pasien positif Covid-19 di wilayahnya sebanyak empat orang. Mereka yang dipastikan positif itu adalah klaster Gowa. Hal ini disampaikan bupati usai membagikan bantuan sembako bagi warga Desa Batu Belaman, Pangkalan Bun, Rabu (15/4).
“Saat ini ada delapan orang pasien terkait Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Tentu kami harus bekerja lebih keras lagi setelah adanya penambahan pasien positif ini,” katanya. Selain terhadap pasien, penanganan juga dilakukan terhadap keluarga pasien positif, yakni dengan menjalani isolasi dan dirawat di lokasi yang sudah ditentukan.
“Kami terus melakukan pemantauan dan memberikan pelayanan terbaik agar para pasien ini bisa menjalani perawatan dengan baik,” terangnya.
Bupati menambahkan, Pemkab Kobar menyiapkan anggaran sebesar Rp50 miliar untuk percepatan penanganan pandemi Covid-19. Jumlah ini diperkirakan cukup. Anggaran ini akan diambilkan dari dana yang sudah dipersiapkan. Juga ditambah dari pemotongan anggaran beberapa perjalanan dinas.
