Nestapa Pedagang Pasar Blauran, Sejak Ada Corona, "Sepi Sekali Mas"

- Minggu, 5 April 2020 | 12:10 WIB
Aktivitas di Pasar Blauran tak seramai malam-malam sebelum mewabahnya Covid-19. Masyarakat pun berharap wabah ini bisa diatasi sebelum Ramadan tiba. (AGUS PRAMONO/KALTENG POS)
Aktivitas di Pasar Blauran tak seramai malam-malam sebelum mewabahnya Covid-19. Masyarakat pun berharap wabah ini bisa diatasi sebelum Ramadan tiba. (AGUS PRAMONO/KALTENG POS)

PALANGKA RAYA- Dampak dari mewabahnya virus corona begitu luar biasa. Tak hanya pada dunia kesehatan, tapi juga memengaruhi perekonomian. Pasar Blauran Palangka Raya yang saban malam berjejer lapak pedagang, beberapa hari ini sepi. Para pedagang memilih tak berjualan. Begitu juga kehadiran para konsumen atau pembeli. Jumlahnya dapat dihitung dengan jari.

Seorang pedagang jam tangan yang membuka lapanya di pasar itu, Rizal mengaku bahwa saat ini omzetnya menurun drastis. Begitu terasa dampak mawah corona ini. "Sepi sekali mas sejak adanya virus corona,” katanya. 

Hal serupa pun dialami oleh Wawan, penjual pakaian. Biasanya ia bisa melayani sekitar belasan orang yang menghampiri lapaknya. Namun, belakangan ini, dua sampai tiga orang pembeli yang datang saja sudah sangat disyukurinya. Meski kondisi seperti ini, Wawan tetap berkomitmen membuka lapaknya, sembari berharap wabah virus corona segera berakhir sebelum bulan Ramadan tahun ini.

Sementara, sejumlah pengelola hotel berbintang di Kota Palangka Raya, terhitung 1 April 2020 sudah menutup sementara kegiatan usahanya. Langkah tersebut diambil untuk mengatasi anjloknya jumlah pengguna jasa perhotelan dan tak sebanding dengan kapasitas kamar yang tersedia.

“Sementara ini sudah ada dua hotel berbintang yang melakukan penutupan sementara (tak beroperasi). Masih terus kami data. Jadi, kami belum dapat kepastian jumlah finalnya berapa," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalteng Syahril Tarigan, saat dikonfirmasi Kalteng Pos, Jumat siang (3/4).

Bagi karyawan hotel yang dirumahkan, sesuai dengan arahan gubernur, usulkan menjadi penerima manfaat Kartu Pra Kerja. "Tugas kami hanya mengumpulkan dan mendatanya, selanjutnya nanti di Kemenko Perekonomian, di sana akan dilakukan verifikasi," jelasnya.

Dirinya berharap, mereka yang diusulkan nantinya benar-benar menerima dan memanfaatkan secara baik Kartu Pra Kerja ini. Sebab, karyawan yang dirumahkan itu tidak mendapatkan gaji dari perusahaan.  

Dijelaskannya, Kartu Pra Kerja ini diarahkan untuk menjadi pengaman sosial bagi pekerja yang kehilangan penghasilan pokoknya. "Pendaftarannya bisa melalui Disnakertrans di setiap kabupaten/kota. Ini dilakukan langsung oleh pihak perusahaan masing-masing," bebernya. (ard/oiq)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tujuh Daerah di Kalteng Ini Terima Teguran KPK

Jumat, 26 April 2024 | 10:45 WIB
X