Keracunan Massal di SD, Polisi Selidiki, Bupati Bilang Begini ke Pelaku UKM

- Jumat, 21 Februari 2020 | 10:09 WIB
Supian menjenguk bocah SD yang mengalami keracunan.
Supian menjenguk bocah SD yang mengalami keracunan.

SETELAH menerima informasi, Polres Kotawaringin Timur (Kotim) langsung turun melakukan penyelidikan, terkait dugaan keracunan massal di SDN 5 Baamang Hilir itu. Penjual kue ultah juga telah dimintai keterangan.

“Kami juga mengamankan kue yang diduga membuat murid dan guru keracunan. Nanti kami akan buat uji laboratorium untuk mengetahui penyebab keracunan,” kata Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel saat menjenguk para murid yang sedang dirawat di RSUD dr Murjani Sampit, (20/2).

Sementara itu, Direktur RSUD dr Murjani Sampit melalui Hermansyah selaku humas rumah sakit mengatakan, untuk penanganan pasien yang diduga keracunan itu, pihaknya mengerahkan 5 dokter dan 20 perawat.

“Alhamdulillah, ada sebagian yang sudah bisa pulang dan ada yang masih dirawat. Keluhan mereka yakni mual atau sakit perut dan pusing. Namun, setelah dilakukan penanganan intensif, kondisi mereka perlahan membaik,” ucap Hermansyah.

Mendapat laporan adanya keracunan massal yang dialami para murid, Bupati Kotim Supian Hadi yang baru kembali dari perjalanan dinas ke luar daerah langsung bergegas menuju rumah sakit, memberikan semangat kepada para murid dan orang tua mereka. Bupati dua periode ini bahkan membesuk satu per satu. Ia ingin memastikan kondisi kesehatan para murid itu setelah ditangani oleh tim medis rumah sakit.

“Saya jenguk murid SDN 5 Baamang Hilir untuk memastikan kondisi mereka. Meski ada yang sudah dibolehkan pihak rumah sakit untuk pulang, tapi ada beberapa yang masih dirawat. Ada sekitar tiga orang yang masih diberi penanganan medis,” jelasnya saat diwawancara wartawan di RSUD dr Murjani Sampit, (20/2).

Berdasarkan laporan dari pihak sekolah, yang mengalami keracunan berjumlah sekitar 19 murid serta seorang guru. “Mereka pagi tadi (kemarin) ada makan kue yang dibeli dari Pasar Keramat, karena ada murid yang berulang tahun. Setelah memakannya, tiba-tiba puluhan siswa ini diduga seperti mengalami keracunan,” paparnya.

Sebagian siswa yang diduga keracunan ini, sebagian ditangani tim medis Puskesmas Baamang I, sementara sebagian lagi dibawa menuju RSUD dr Murjani Sampit.  “Melihat kondisi yang sangat kritis, makanya dibawa ke rumah sakit ini. Saya juga menanyakan langsung kepada tiga murid yang masih dirawat di rumah sakit. Alhamdulillah, mereka sudah dalam kondisi yang nyaman,” ucap bupati yang hari ini genap berusia 44 tahun itu.  

Bupati juga mengimbau kepada orang tua yang sudah membawa pulang anaknya, agar terus memantau perkembangan kesehatan anak mereka. “Ini bukan hal pertama terjadi. Saya ingatkan lagi kepada para pengelola UKM dan pedagang, agar lebih memerhatikan bahan-bahan yang akan digunakan dalam membuat produk makanan atau minuman. Saya tegaskan sekali lagi, kejadian ini jangan sampai terulang,”pintanya.

Supian menambahkan, berinovasi di bidang kuliner tak dibatasi bagi para pengusaha maupun pedagang, asalkan tetap memerhatikan kualitas bahan dasar serta standar kesehatannya.

 “Bagi para pedagang, tolong perhatikan sisi kebersihan makanan dan minuman yang dijual. Perhatikan kualitas dan kebersihan makanan dan minuman yang dijual,” pinta Supian.  

“Terkait dari mana para murid membeli kue dan lain sebagainya, mungkin akan ditangani oleh pihak kepolisian. Apakah kue ini layak makan dan tidak, itu ranahnya mereka nanti. Kemungkinan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tutupnya. (rif/ala/dar)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X