Buru Pelaku Buang Bayi, Polisi Dalami Keterangan Empat Saksi

- Sabtu, 15 Februari 2020 | 11:03 WIB
Bayi yang dibuang orangtuanya.
Bayi yang dibuang orangtuanya.

PALANGKA RAYA-Kasus pembuangan bayi di semak-semak bahu Jalan RTA Milono, Palangka Raya terus diusut. Satreskrim Polresta Palangka Raya masih melakukan pendalaman untuk memburu pelaku yang tega menelantarkan bayi berjenis kelamin laki-laki itu. Hingga Jumat (14/2), tim penyidik Satreskrim Polresta Palangka Raya sudah memeriksa saksi-saksi terkait kasus penemuan bayi tersebut. Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri melalui Kasatreskrim Kompol Todoan Agung Gultom mengungkapkan, ada empat saksi yang telah dipanggil pihaknya untuk diperiksa. 

“Kami masih alami kesulitan menggali keterangan dari saksi, karena yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan lokasi pasti pertama kali menemukan bayi itu,” ungkap Todoan Agung Gultom.

Mantan Kabagops Polres Kotawaringin Barat (Kobar) ini mengatakan, saat ini bayi yang ditelantarkan oleh orang tuanya iu telah dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Palangka Raya untuk kelanjutan penanganan bayi itu. 

"Kami juga masih menunggu sekaligus berharap ada informasi baru dari masyarakat soal orang tua bayi ini sehingga mempermudah penanganan kasus," beber perwira dengan satu melati di pundaknya ini. 

Menurutnya, dari warga sekitar sendiri telah dilakukan pemeriksaan terhadap kasus ini hanya dalam batas interogasi saja. "Dan dari masyarakat yang berada di seputaran lokasi sendiri mengaku tidak ada melihat hal mencurigakan seperti orang membuang bayi," pungkas lulusan Akademisi Polisi Tahun 2006 ini. 

Sementara itu, sebagian besar warga yang tinggal di Jalan RTA Milono, terutama yang berdomisili di area SPBU hingga Bundaan Burung, tidak mengetahui informasi soal penemuan bayi pada Kamis siang (13/2). Banyak di antara mereka yang kaget bercampur heran mendengar informasi itu. Bahkan ada beberapa warga yang baru mengetahui jika kedatangan polisi ke lokasi itu bertujuan menyelidiki kasus penemuan bayi. 

Salah satunya yakni Nuhsiah, pemilik Mebel Ananda yang tak jauh dari ruko yang diperkirakan sebagai lokasi penemuan bayi. Nuhsiah mengatakan, pada hari itu (Kamis,red) ia tak melihat atau mendengar hal yang mencurigakan di semak-semak pinggir jalan depan rumah toko (ruko) enam pintu itu. Dikatakan perempuan berusia 38 tahun, tokonya dibuka hampir 24 jam. Sebab, selain menjual mebel, ia juga menjual bensin eceran. 

 “Tidak melihat apa-apa kemarin itu. Saya juga tidak melihat orang singgah di situ (lokasi penemuan bayi). Makanya bingung saat melihat ada banyak warga dan polisi. Saya kira ada kecelakaan,” cerita Nuhsiah kepada wartawan koran ini, saat dibincangi terkait cerita dugaan penemuan bayi di seberang tokonya itu. 

Menurut Nuhsiah, apabila ada bayi yang dibuang oknum tertentu di lokasi itu, maka kemungkinan orang pertama yang menemukan bayi itu adalah pasukan kuning yang saban hari menyapu jalan di area itu. Selain itu, kemungkinan kedua yang bisa menemukan adalah anggota tim kebersihan yang memotong rumput taman pembatas jalan. 

“Kalau memang ada bayi di situ, seharusnya mereka (petugas kebersihan) itulah yang pertama kali temukan, karena dari pagi mereka sudah membersihkan jalan,” tutur perempuan berlogat Banjar tersebut. 

Pengakuan serupa juga dikatakan oleh pemilik galangan kayu Wahyu, penjual bensin eceran Mahrita, Sahril pemilik toko Fitri, serta Arwin yang berprofesi sebagai tukang tambal ban yang membuka usaha tak jauh dari lokasi diduga tempat penemuan bayi itu. Sebagian dari mereka mengetahui kejadian itu saat banyak polisi mendatangi lokasi. Bahkan ada di antara mereka yang sama sekali tak tahu perihal kejadian itu. Rata-rata mereka yang berada di dekat lokasi itu mengaku tak melihat atau mendengar sesuatu yang mencurigakan, seperti bungkusan hitam, suara tangis bayi, ataupun kain yang bergerak-gerak. 

Berdasarkan pantauan dan pengamatan lapangan awak media, dari depan SPBU RTA Milono hingga di depan Masjid Fathul Iman, bahkan sampai di depan SMN NU, sangat sedikit rerumputan yang tumbuh sepanjang sisi kiri jalan. Satu-satunya tempat yang ada rerumputan adalah di bahu jalan depan Kantor Graha Beton. Tidak seluruhnya tanah tertutup rerumputan. Tak jauh dari kantor tersebut pun terdapat lapak penjual buah-buahan dan penjual kayu bajakah. Karena itu, teka-teki lokasi pasti penemuan bayi hingga kini belum terpecahkan oleh polisi yang menangani kasus ini. (oiq/sja/ahm/ce/ala)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB
X