Virus Korona Pengaruhi Impor Bawang

- Kamis, 13 Februari 2020 | 10:57 WIB

PALANGKA RAYA-Wabah virus korona yang terjadi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok ternyata bukan hanya mengancam nyawa manusia dan menghantui masyarakat soal kesehatan. Akan tetapi, mewabahnya virus ini juga berdampak terhadap kondisi perekonomian Indonesia umumnya dan Kalteng khusunya. Impor bawang dari Tiongkok pun terdampak. Alhasil harga bawang di Kalteng melonjak akhir-akhir ini.

Menanggapi persoalan ini, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kalteng pun turun lapangan, Rabu (12/2), melakukan peninjauan terhadap harga bawang di Pasar Besar, Kota Palangka Raya. Hal itu dilakukan setelah beredar informasi naiknya harga bawang lantaran beredarnya virus korona di Wuhan, Tiongkok. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalteng, Jenta menyebutkan, beberapa waktu lalu sempat dilakukan penghentian impor bawang putih dari Tiongkok karena sedang merebaknya virus corona di negara itu.

“Jadi kami sidak hari ini (kemarin, red) untuk mencari tahu seberapa benarnya informasi soal kenaikan harga bawang di pasaran dan bagaimana yang dialami oleh pedagang bawang di pasar,” kata Jenta saat diwawancarai usai sidak di Pasar Besar, Kota Palangka Raya, Rabu (12/2).

Lebih lanjut diungkapkannya, selain ingin memastikan isu kelonjakan harga bawang, melalui sidak itu pihaknya juga ingin mencari tahu kebenaran bahwa virus korona bisa menular melalui barang. Pihaknya memastikan bahwa informasi yang beredar itu tidak benar. Pemerintah pusat telah menyatakan bahwa virus korona tidak bisa menular melalui barang. Karena itu, Disperindag menegaskan bahwa impor bawang putih dari Cina saat ini aman.

“Setelah mendapatkan informasi, maka Indonesia memutuskan untuk melanjutkan impor bawang putih dari Cina,” ungkapnya kepada awak media.

Jenta mengatakan, berdasarkan informasi dari Kementerian Perdagangan dan Pertanian, hingga saat stok bawang masih ada, meski beberapa waktu lalu Indonesia sempat menutup kran impor bawang dari Cina. Saat ini, lanjutnya, sembari membuka kembali kran impor, pemerintah juga menggunakan stok bawang yang ada untuk suplai di pasaran selama tiga bulan ke depan.

“Tujuan kami cek ke lapangan ini untuk memastikan apakah stok bawang merah di pedagang masih ada atau sudah habis. Ternyata pedagang menyebutkan bahwa stok masih aman,” tuturnya.

Beberapa waktu lalu harga bawang putih di Pasar Besar bahkan dijual Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram. Akan tetapi, lanjutnya, saat ini harga bawang putih sudah kembali turun menjadi Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram.

“Jadi, stok-stok bawang harus segera dikeluarkan, karena pemerintah sudah kembali membuka kran impor. Jika tidak dikeluarkan, jelas pedagang akan rugi, karna harga bawang sudah kembali normal,” ucapnya.

Salah satu pedagang bawang merah di Pasar Besar, Ramli menyebutkan, stok bawang putihnya masih aman, meski sudah satu minggu terakhir ini ia tidak mendapat kiriman bawang putih.

“Seminggu terakhir ini kami tidak ambil bawang putih karena harganya naik, tapi kami juga tidak tahu kapan bawang putih akan didatangkan lagi,” pungkas Ramli. (abw/ce/ala)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X