Patroli Usai Banjir, yang Ditemui Bikin Geleng-Geleng

- Senin, 20 Januari 2020 | 12:37 WIB
Bidang Penyelamatan Damkar Kota Palangka Raya saat membersihkan drainase di depan Rutan Klas II A, bahkan ada petugas yang sampai masuk ke gorong-gorong, Sabtu (18/1) lalu.( PATHUR/KALTENG POS)
Bidang Penyelamatan Damkar Kota Palangka Raya saat membersihkan drainase di depan Rutan Klas II A, bahkan ada petugas yang sampai masuk ke gorong-gorong, Sabtu (18/1) lalu.( PATHUR/KALTENG POS)

PALANGKA RAYA - Melihat hujan lebat yang terjadi pada Jumat (17/1) malam lalu, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Palangka Raya secara cepat dan sigap melakukan patroli kesejumlah kawasan yang diangggap rawan terjadinya banjir.

Komandan regu penyelamat Damkar Kota Palangka Raya Sucipto bersama personilnya, langsung melakukan patroli pada disaat hujan deras itu. Menyurusi Jalan RTA Milono tepatnya di Jalan Tampung Penyang mereka menemukan ada beberapa sampah di saluran dan segera di tangani.

“Kami sangat bersiaga bila terjadi hujan lebat, sehingga bisa melakukan penyelamatan bila ada musibah yang di akibatkan hujan,” ucap Sucipto saat di wawancarai Kalteng Pos di depan Rutan Klas II A.

Ungkapnya, setelah selesai di Jalan Tampung Penyang, timnya berpatroli ke lokasi Jalan Temanggung Tilung dan kembali menemukan sampah yang menyumbat drainase sehingga langsung pihaknya tangani dan selesai pada pukul 01:00 WIB. “Lagi-lagi sampah yang menjadi penyebab utama tersumbatnya drainase,” tuturnya

Pada pagi harinya Sabtu ( 18/1), tim penyelamatan Damkar kembali melakukan patroli untuk memgecek dampak hujan yang terjadi pada Jumat malam. Benar saja di daerah Jalan Sapan beberapa rumah ada yang tergenang. Namun dengan kesigapan tim kembali berhasil melancarkan aliran drainase di daerah Jalan Sapan.

Sepulangnya dari Jalan Sapan, Tim penyelamatan Damkar mendapat laporan dari warga sekitar bahwa gorong-gorong di depan Rutan Klas II A. Ada drainase yang tersumbat akibat sampah yang membeludak.

Pihaknya pun langsung turun melakukan penanganan ke gorong-gorong yang tersumbat tersebut. Saat melakukan penanganan pihaknya harus mendorong sampah tersebut dengan pompa air bertekanan 15 bar agar semua sampah bisa terdorong ke sisi sebelahnya gorong-gorong.

Setelah melakukan penangangan kurang lebih 3 jam akhirnya pihaknya berhasil mengangkat semua sampah ke atas dan tinggal menunggu Disperkim untuk mengangkutnya. 

“Sekali lagi ini kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, sampai menyebabkan gorong-gorong tersumbat oleh sampah sebanyak ini,” pungkas Sucipto.(ahm/ari/iha/CTK)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X