Selama 2019, Ekonomi Kalteng Tumbuh Hingga 6,4 Persen

- Minggu, 12 Januari 2020 | 10:49 WIB
Deputi Kepala Perwakilan BI Kalteng, Devy Ika Pusptosari (berjilbab) menyampaikan kinerja ekonomi Provinsi Kalteng tahun 2019, Jumat (10/1/2020)
Deputi Kepala Perwakilan BI Kalteng, Devy Ika Pusptosari (berjilbab) menyampaikan kinerja ekonomi Provinsi Kalteng tahun 2019, Jumat (10/1/2020)

PALANGKA RAYA - Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah pada tahun 2019, mengalami pertumbuhan positif dan lebih baik dibandingkan tahun 2018.

"Ekonomi Kalimantan Tengah pada 2019 diprakirakan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2018, dengan kisaran pertumbuhan 6,0-6,4% (yoy)," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalteng, Devy Ika Puspitosari.

Hal ini, jelas dia, tercermin dari membaiknya beberapa indikator ekonomi antara lain pertumbuhan ekonomi yang meningkat, inflasi yang rendah dan stabil dan intermediasi perbankan yang terjaga dengan pertumbuhan kredit yang tetap kuat ditengah melambatnya volume perdagangan dunia dampak dari ketidakpastian ekonomi global.

"Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah tahun 2019 tersebut didorong oleh stabilnya permintaan domestik, yang didukung oleh terjaganya produksi dan distribusi sejumlah barang konsumsi," ujarnya.

Selain itu, peningkatan kinerja konsumsi baik swasta maupun pemerintah, perbaikan kinerja lapangan usaha pertambangan batu bara (dampak membaiknya debit air Sungai Barito), dan produktivitas tanaman kelapa sawit yang tetap terjaga (hasil liaison KPwBI Kalteng) menjadi beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tahun 2019.

Ditinjau dari sisi realisasi inflasi Kalimantan Tengah pada tahun 2019 berada pada level rendah sebesar 2,45% (yoy), lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2018 sebesar 4,52% (yoy). Terjaganya pasokan sejumlah komoditas strategis dan relatif stabilnya kenaikan harga komoditas yang diatur pemerintah, secara signifikan menjadi penyebab rendahnya tekanan inflasi pada tahun 2019.

Di sisi lain intermedasi perbankan relatif terjaga dengan risiko kredit yang menurun, kredit tumbuh tetap kuat didorong oleh kredit investasi.

Secara lokasi proyek, tercatat risiko kredit atau NPL pada bulan November 2019 sebesar 1,57%, lebih rendah dibandingkan posisi tahun 2018 sebesar 1,60%.  

"Sementara kredit tumbuh kuat sebesar 7,89% (yoy) pada bulan November 2019, didorong kredit investasi yang tumbuh sebesar 10,56% (yoy)," pungkasnya. (nto)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X