Berdoa, Lalu Disambar Petir, Kemudian Tewas Dalam Posisi Sujud

- Jumat, 10 Januari 2020 | 09:49 WIB
Anang dengan terisak menceritakan peristiwa tragis yang menimpa adiknya hingga meregang nyawa, Kamis malam (9/1/2020)
Anang dengan terisak menceritakan peristiwa tragis yang menimpa adiknya hingga meregang nyawa, Kamis malam (9/1/2020)

PALANGKA RAYA – Seorang pekerja bangunan bernama Ahmad Yamani (27), Kamis (9/1/2020) petang tewas akibat disambar petir. Peristiwa tragis itu terjadi ketika korban dan kakaknya, Anang berteduh saat hujan mulai turun di kawasan Jalan Yos Sudarso ujung.

Dua kakak beradik itu baru saja pulang usai bekerja sebagai pekerja pembuatan jembatan di Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah.

Menurut Anang, ketika hujan yang disertai kilat dan petir mulai turun, keduanya yang pulang mengendarai sepeda motor kemudian berhenti untuk berteduh dibawah sebuah tenda salah satu warung yang ada di kawasan pusat kuliner Kota Cantik tersebut.

“Sebelum disambar petir, adik saya seperti sedang berdoa dan melihat ke arah langit. Tidak berapa lama tiba-tiba kilatan petir menyambar dan menembus tenda serta langsung mengenai dada adik saya, hingga membuatnya jatuh terpental,” tutur Anang, sambil terisak menahan tangis kesedihan.

Ketika terpental usai disambar petir, lanjut Anang, adiknya jatuh tertetelungkup dalam posisi seperti orang tengah bersujud.

Dalam kondisi panik, Anang kemudian memeriksa kondisi sang adik yang saat itu cukup mengenaskan. “Saat saya periksa waktu itu tubuhnya masih berasap. Dia jatuh ke tanah dalam posisi seperti orang sujud,” ujarnya. 

Kondisi cuaca di Kota Palangka Raya dalam beberapa waktu terakhir memang kerap turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Bahkan tak jarang, hujan yang turun disertai kilat dan petir yang cukup membahayakan. (ard/nto)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X