PALANGKA RAYA- Hatir tak mau ambil pusing. Hatir memilih cari aman, dari pada semua orang menaruh curiga terhadapnya. Pemilik nama panjang Hatir Sata Tarigan itu mantap mundur. Mundur dari Ketua Tim Penjaringan Pemilihan Ketua Umum KONI Kalteng.
Hal itu diputuskan dalam hitungan jam pascapuluhan massa yang mengatasnamakan perwakilan dari cabang olahraga (cabor) yang di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng melakukan unjuk rasa.
Mereka mendesak agar tim penjaringan tetap menjaga netralitas jelang pemilihan ketua umum KONI Kalteng. Aksi demo dengan pengawalan apparat keamanan itu dilaksanakan di depan Kantor KONI Kalteng (29/11).
Apa alasan mantan anggota DPRD Kota Palangka Raya itu mundur? Apakah tak kuat dengan selentingan main mata dengan salah satu calon ketua umum KONI Kalteng yang ditujukan kepadanya? Atau desakan para pendemo? Kepada wartawan Kalteng Pos, pria yang juga pengamat sepak bola itu berdalih ada kesibukan menjelang tutup tahun.
“Saya kebetulan dipercaya menjadi ketua panitia Natal tahun 2019. Selain itu saya juga sibuk dengan kegiatan persiapan pelaksanaan PraPON cabang sepak bola nanti,” ujarnya saat dihubungi per telepon, kemarin sore (29/11).
Hatir menjabarkan singkat, walaupun memutuskan melepas jabatan ketua, namun tetap akan bekerja seperti biasa sebagai anggota tim penjaringan, hingga pelaksanaan rapat anggota yang akan digelar 20-21 Desember mendatang.
Sebagai gantinya, ketua tim penjaringan dijabat oleh anggota tim penjaringan yang lain yaitu Ambeng Deddy Oktavianus.
Sementara, saat aksi damai itu berlangsung, lima perwakilan cabor dibolehkan masuk untuk melakukan komunikasi dengan Ketua Umum KONI Kalteng Aries M Narang.
Dalam diskusi tersebut para perwakilan cabor menyampaikan harapan mereka, agar ketua tim penjaringan ibarat wasit dalam sebuh pertandingan. Sehingga harus bertindak adil.
“Kami berharap agar betul-betul berjalan dengan baik. Jangan ada unsur politis. Kami dorong kedua calon tersebut untuk maju dan melihat hasilnya nanti saat rapat serta proses pemilihan nanti,” ujar Suhardi Garang, dari Pengprov Pertina Kalteng.
Pihaknya berharap mudah-mudahan tuduhan yang disampaikan kepada tim penjaringan, tidak benar dan tidak ada manuver yang dilakukan oleh tim penjaringan jelang pemilihan ketua umum KONI Kalteng.
Sementara, Dr Christanto Baddak selaku Sekum Pengprov Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kalteng mengatakan, kejelasan mengenai kinerja tim penjaringan masih kurang jelas dan belum memuaskan.
“Kami berharap kepercayaan menjalankan tugas yang diamahkan, sebenarnya perlu mendengar penjelasan tim. Karena hanya mendengar dari tim. Sehingga tidak ada prasangka dan terbebani dari tim ini,” katanya.
Terlepas dari itu semua, pihaknya berharap agar kinerja dan sportivitas serta kejujuran dapat berjalan dengan baik dalam pemilihan ketua umum KONI nanti. Sehingga olahraga Kalteng menjadi lebih maju.
“Jangan sampai ada kericuhan. Sehingga tak perlu diambil alih gubernur seperti yang disampaikan sebelumnya. Ini jangan sampai terjadi,” ungkapnya di hadapan ketua umum KONI Kalteng dan pengurus, serta tim penjaringan dan didampingi Minseng Rasad selaku koordinator aksi, Rudi Irawan (Porserosi) dan Nurani (Insan olahraga).
