TAKDIR..!! Niat Melayat ke Keluarga, Malah Adik Ipar Sendiri yang Meninggal

- Selasa, 29 Oktober 2019 | 00:38 WIB

SAMPIT – Percakapan antara Syamsul (30) dan Masrawan (31) di Sabtu pagi (26/10) itu, rupanya menjadi perbincangan terakhir mereka. Syamsul hanya mencoba tegar. Di hari yang sama, dirinya harus kehilangan dua sanak keluarganya.

Paginya, sekitar pukul 05.00 WIB, paman mereka yang berada di Desa Handil Sohor, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Samuda, dikabarkan meninggal dunia. Beberapa waktu kemudian, ia pun harus kehilangan adik iparnya, Masrawan, yang terlibat kecelakaan di Jalan HM Arsyad Arsyad Km 7, Sampit-Bagendang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kotim.

"Sontak saja kabar ini membuat kami kaget, apalagi pagi tadi masih berbicara untuk keberangkatan melayat ke rumah duka di Desa Handil Sohor," kata Syamsul.

Bagi Syamsul, nasib berkata lain. Hendak melayat ke rumah duka, akhirnya adik iparnya juga turut berpulang ke Yang Maha Kuasa. "Akhirnya takdir berkata lain, niat melayat, malah keluarga saya ikut dalam kejadian nahas tersebut. Mereka berdua ini dari PT Sapta Karya Damai (SKD) di Jalan Jenderal Sudirman Km 45. Saya dan istri berangkat belakangan. Kami ingin melayat keluarga kami di Desa Handil Sohor," jelasnya.

Semula, Masrawan dan istrinya berangkat menggunakan sepeda motor. Sekitar pukul pukul 07.45 WIB, sepeda motor Yamaha Vixion warna merah putih Nopol KH 5585 LL yang dikendarai mereka, terlibat kecelakaan dengan truk gas elpiji Isuzu warna merah Nopol KH 8572 Fdl.

Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel melalui Kasatlantas AKP Yudha Setiawan mengatakan, Masrawan (31), mengalami luka di bagian kepala. “Korban meninggal di TKP dan membawa istrinya bernama Mardiah (26). Istrinya mengalami luka di bagian punggung. Sedangkan sopir truk Lukmanul Hakim (49), dalam keadaan sehat jasmani dan rohani," jelasnya.

Kemudian, lanjut dia, korban dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk perawatan lebih lanjut dan visum et repertum. Ia mengungkapkan, Faktor penyebab utama laka, karena kurang hati-hati pengemudi mobil truk sewaktu berkendara. Tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan yang berada di depannya, sewaktu mengemudikan kendaraan di jalan raya, sehingga terjadi kecelakaan. 

"Apalagi kondisi jalan lurus beraspal terdapat marka jalan putus-putus, terdapat permukiman penduduk, arus lalin ramai. cuaca/alam cuaca hujan, pagi hari," bebernya. (rif/ami/ctk/nto)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tujuh Daerah di Kalteng Ini Terima Teguran KPK

Jumat, 26 April 2024 | 10:45 WIB

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X