PURUK CAHU-Kepala Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Murung Raya (Mura) Wandato mengaku kesulitan bertemu Direktur Perusda Petak Malai Buluh Merindu untuk mengatuhui kejelasan pabrik karet yang mereka kelola. Dia mengungkapkan, masyarakat banyak mengeluhkan terkait keberadaan pabrik karet di Desa Muara Bumban yang sampai sekarang ini belum beroperasi.
"Sejak saya dilantik menjadi Kapala Bagian Ekonomi, sampai sekarang belum pernah bertemu dengan direkturnya, sehingga status Perusda maupun pabrik karet juga tidak pernah saya tahu," kata Wandato kepada wartawan di GPU Tira Tangka Balang.
Dia mengungkapkan, informasi terakhir yang dia terima, direktur perusda sedang berada di luar Kalimantan. Selain itu dari laporan yang sampai hingga saat ini perusda itu juga belum pernah diaudit oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), sehingga Pemkab belum bisa ambil langkah yang jelas terkait status pabrik karet tersebut.
"Saat ini kami masih menunggu kejelasannya terlebih dulu yang jelas kami akan berupaya semaksimal mungkin pada 2020 pabrik karet ini bisa beroperasi dan eksis sesuai apa yang diharapkan masyarakat khususnya para petani karet di daerah ini," tukasnya.
Sementara itu, Marwan, salah satu warga mengaku sangat kecewa atas keberadaan pabrik karet sejak diresmikan hanya sebentar beroperasi, setelah itu sampai sekarang belum pernah lagi beroperasi.
“Seharusnya pabrik karet bisa membantu masyarakat dan dapat menjadi solusi dalam mengatasi harga karet yang berlansung hingga saat ini masih terpuruk harganya,” ucapnya.(her/uni)