Sudah Ribuan Warga yang Terpapar ISPA

- Minggu, 22 September 2019 | 09:48 WIB

PALANGKA RAYA- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul menyebutkan, jumlah penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada September minggu kedua tercatat sebanyak 3.394 orang. Angka ini mengalami kenaikan 495 orang dari minggu pertama September yang hanya 2.899 orang.

Sesuai instruksi Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran untuk melakukan upaya-upaya selama berstatus tanggap darurat ini seperti penguatan jejaring layanan kesehatan antara Dinkes Kalteng, kabupaten/kota, RSt dan kantor kesehatan pelabuhan.

“Kami juga membentuk Emergency Mobile Team (EMT) yang memberikan pelayanan kesehatan kepada petugas lapangan dan penduduk sekitar yang terdampak. Total warga masyarakat yang telah dilayani sejak Agustus sampai saat ini berjumlah 2.400 orang,” ungkapnya.

Saat ini, lanjutnya, sudah dibangun ruang sehat dengan fasilitas oksigen di 194 tempat se-Kalteng baik yang berlokasi. Rinciannya, 159 buah di puskesmas, 20 buah di  rumah sakit dan 15 buah ruang lain yang dimanfaatkan.

Terhadap instruksi dari gubernur terhadap pembebasan biaya bagi pasien terdampak tidak melalui prosdur, cukup datang dan akan dilayani secara gratis. Penggratisan ini akan berlangsung selama kabut asap di Kalteng masih berlangsung.

“Kami juga siap melakukan evaluasi bagi masyarakat yang memang membutuhkan penanganan untuk dilakukan evakuasi, tapi sampai saat ini belum ada permintaan,”tegasnya.

Nantinya, lanjut Suyuti, jika memang perlu dilakukan evakuasi maka akan diungsikan ke RSUD dr Doris Sylvanus, jika tidak mencukupi maka bisa di Hotel Dandang Tingang. “Evakuasi bagi masyarakat yang mungkin rumahnya terkepung asap dan perlu penanganan,” ucapnya.

Sementara itu, terkait dana, pihaknya menyebut menggunakan dana tidak terduga. Sampai saat ini pun tidak ada bantuan dari korporasi bahkan terhadap pendistribusian logistik. “Tidak ada bantuan dari korporasi, baik itu dana maupun logistik,” katanya.

Suyuti juga menyebutkan, terhadap pihak ketiga yang ingin membangun fasilitas kesehatan agar berkoordinaasi dengan Dinkes Kalteng. Tetapi, sampai saat ini tenaga kesehatan sudah cukup untuk menangani dampak karhutla ini.

Sementara itu, Plt Direktur RS dr Doris Sylvanus Yayu Indriaty menyebutkan, tren pasien di Doris mengalami kenaikan tiga kali lipat dari Agustus. Terdiri dari penderita ISPA, asma, PPOK dan lainnya.

“Saat ini sudah ada 613 pasien di Doris terkait ini,” tegasnya. Yayu menyebutkan, golongan usia yang paling banyak terdampak kabut asap yakni ISPA berada di usia 0-5 tahun. Sedangkan pasien lainnya banyak juga yang sebelumnya memiliki riwayat kronis lainnya.

“Tetapi memang asap ini berpengaruh terhadap penyakitnya,” kata Yayu.(abw/ram)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X