TOLONGGG..!! Air Sungai Bukan Lagi Asin, Tapi Sudah Pahit..!!

- Rabu, 18 September 2019 | 14:28 WIB

SAMPIT - Dampak kemarau panjang dirasakan sebagian warga di Provinsi Kalimantan Tengah. Khususnya di Kabupaten Kotawaringin Timur. Karena sebagian warga di Kotim mengaku mengalami krisis air bersih. Sementara air sungai di tempat mereka, tidak hanya terasa asin lagi, tapi sudah terasa pahit.

Seperti yang dialami warga di Bapinang Hilir Laut. Warga di wilayah selatan itu mengeluh. Karena air di daerah itu mulai terasa pahit. Tidak adanya bantuan air bersih ke sejumlah wilayah tersebut, membuat warga terutama yang ekonomi menengah ke bawah mulai kesulitan membeli air bersih.

"Warga di wilayah selatan, khususnya di Bapinang Hilir Laut saat ini sangat menderita. Air di sana tidak lagi asin, tapi sudah terasa pahit. Kalau ingin mendapatkan air bersih, warga harus mengeluarkan uang," ungkap anggota DPRD dari Dapil III Kotim, Ramli, Selasa (17/9).

Menurut Ramli, hingga kemarin belum ada bantuan air bersih dari Pemkab Kotim ke warga setempat. "Kondisi warga di sana sangat memprihatinkan. Kalau ingin mendapatkan air bersih terpaksa membeli dengan harga Rp 75 ribu per drum dengan penjual yang membawa air dari Kota Sampit," kata politisi NasDem tersebut.

Ramli mengaku prihatin atas penderitaan warga di sana. Dia berharap Pemkab Kotim segera mengatasi krisis air bersih di wilayah selatan. Selama ini, kata Ramli, mayoritas warga di wilayah selatan Kotim mengandalkan air hujan untuk keperluan sehari-hari.

Dijelaskannya, tempayan atau tangki dalam jumlah banyak mudah ditemui di setiap rumah warga di wilayah itu untuk menampung air.  "Kami anggota legislatif dari Dapil III Kotim akan memperjuangkan apa yang menjadi penderitaan warga saat ini, terutama mengatasi krisis air bersih," tegas Ramli bersama anggota dewan lainnya. 

Anggota DPRD Kotim itu menyebutkan, daerah selatan Kotim khususnya di Bapinang Hilir Laut menjadi salah satu titik terparah sebagai dampak kekeringan saat ini. Sudah berbulan-bulan warga harus berjuang bertahan hidup dengan air yang dibeli dari penjual air dari Sampit. (sli/ens/ctk/nto)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tujuh Daerah di Kalteng Ini Terima Teguran KPK

Jumat, 26 April 2024 | 10:45 WIB

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X