Oksigen Mahal, Terpapar Asap, Dua Mahasiswa Dilarikan ke RS

- Selasa, 17 September 2019 | 15:21 WIB

PALANGKA RAYA- Oksigen portabel mendadak ludes di pasaran. Sejumlah apotek yang menjual tabung oksigen berukuran 500cc yang mudah di bawa ke mana-mana itu habis terjual. Jika memang menemukan, tabung oksigen itu dipatok dengan harga mahal. Pantauan Kalteng Pos di sejumlah apotek, harga dipatok di atas harga normal.

“Semua apotek naik mas, ada yang Rp65 ribu, ada yang Rp70 ribu. Biasanya Rp40 ribu saja,”ucap sumber Kalteng Pos yang namanya enggan disebutkan. “Saya enggak jadi beli,”tambahnya.

Wartawan Kalteng Pos mencoba mendatangi sejumlah apotek. Di sekitaran Jalan Rajawali, Jalan RTA Milono, dan Jalan A Yani. Hampir semuanya ludes. “Maaf, untuk sekarang stok tabung oksigen kami kosong,”kata seorang karyawan apotek di Jalan Rajawali.

Di sejumlah apotek Jalan A Yani, ketika didatangi, sudah tidak tersedia oksigen portabel. Habis. Ditanya soal harga, mereka ada yang mematok Rp 50ribu- Rp60 ribu.

Di apotek Jalan RTA milono, dalam satu malam, bisa 30 tabung oksigen portabel terjual. Harga dipatok Rp50 ribu. Warga bisa membeli empat tabung sekaligus. Kini, pihak apotek sedang menunggu kiriman dari luar kota.

Meningkatnya serbuan pembelian oksigen portabel oleh warga ini tidak lepas dari semakin memburuk kondisi udara di Palangka Raya,akibat kabut asap dalam dua hari terakhir.

Menanggapi mahalnya harga dan langka persediaan oksigen portable, Plt Kadinkes Kota Palangka Raya dr Andjar Hari Purnomo sangat menyayangkan.

“Dinkes tidak memiliki kewenangan untuk memberikan patokan harga, karena Dinkes hanya berkaitan dengan kesehatannya saja sedangkan untuk harga itu bukan kewenangan kami,” katanya saat dikonfirmasi Senin (16/9).

Tetapi, pihaknya menyayangkan adanya pihak-pihak yang mengambil kesempatan di balik kondisi kabut asap saat ini. Tetapi, pihaknya enggan menuduh apotek memanfaatkan momen, tapi perlu dilihat dan bisa saja kenaikan harga itu memang dari pengambilan sudah naik karena beberapa alasan.

“Kami mengimbau pelaku apotek tidak menjual dua kali lipat dengan memanfaatkan kesempatan ini,” tegasnya.

Sementara, akibat menghirup kabut asap terlalu banyak, dua mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya tiba-tiba mengalami sesak napas di saat mengikuti pelajaran. Kejadian itu membuat geger penghuni Kelas Prodi Fisika.

Nining dan Arif Prabowo lalu pingsan. Panik. Mencari bantuan. Tim Emergency Response Palangka Raya (ERP) yang mendapat laporan mendatangi kampus. Membawa tabung oksigen. Memberi pertolongan pertama. Memberikan udara segar melalui slang yang dimasukkan di permukaan hidung.

Lalu, membawa tandu. Memasukkan ke dalam mobil menuju UGD RSUD dr Doris Sylvanus.

“Kami merespon laporan dan langsung mendatangi ke kampus IAIN. Kami mendapati dua mahasiswa, Nining dan Arif Prabowo dalam keadaan lemas, lalu kami pasangkan tabung oksigen untuk membantu pernapasan,s elanjutnya kami bawa ke rumah sakit,” ucap Ketua ERP Jean Steve kepada Kalteng Pos. Menurut teman-teman korban, Nining mengeluh pusing. Lalu tak lama pingsan kala mengikuti pelajaran.

"Awalnya mereka sedang belajar, tiba-tiba korban merasa pusing dan sesak napas lalu pingsan" ujar temannya Surya. Saat di rujuk ke rumah sakit kondisinya membaik. Lalu, saat di UGD tiba-tiba kondisi arif ngedrop kembali.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X