Warga Kalteng Memburu Udara Segar

- Senin, 16 September 2019 | 12:13 WIB

BATITA itu duduk di pangkuan ibunya. Didekap hangat. Perawat berusaha memasangkan slang oksigen di hidung bayi laki-laki yang diketahui bernama Aray tersebut. Menangis ketika dua ujung slang dimasukkan di lubang hidung. Namun, setelahnya terdiam. Menghirup udara segar.

Ayah dari Aray, Achmad Irfan mengatakan, rumahnya berada di Jalan RTA Milono. Diselimuti asap tebal. Bersama istri dan tiga anaknya, membawa ke Rumah Oksigen di RSUD dr Doris Sylvanus. Memburu udara segar. Yang dirindukan. Anaknya di kondisi kabut asap seperti sekarang ini, tidurnya tidak nyenyak. Gelisah. "Kalau kondisi anak sih sehat, cuma karena asap, jadi tidur menjadi tidak nyaman dan sering menangis,” katanya, kepada Kalteng Pos.

Pengunjung lain, Fani mengaku sesak ketika bernapas akibat kabut asap. Tiga hari terkahir asap pekat menyelimuti sekitar tempat tinggal. Perempuan paruh baya itu datang jauh-jauh dari Tangkiling untuk ke Rumah Oksigen. “Dada saya merasa sakit dan susah untuk bernapas,”ujarnya.

Pihak RSUD dr Doris Sylvanus menyiapkan lima bed, lengkap dengan tabung oksigen. Melayani warga mulai pukul 07.00 WIB- 21.00 WIB.

“Rumah oksigen disiapkan untuk melayani masyarakat yang merasa terganggu pernapasannya, baik itu sesak napas, batuk ataupun pusing. Jika masyarakat membutuhkan oksigen silahkan datang ke Rumah Oksigen, tanpa dipungut biaya,”kata Kepala Seksi Humas Pelayanan Unit Pelayanan Pengaduan Kesehatan RSUD dr Doris Sylvanus, Cipta Yanatama.

 

 

PENERBANGAN KE PALANGKA RAYA DIBATALKAN

Aktivitas penerbangan di Bandara Tjilik Riwut terhambat. Penerbangan ke Palangka Raya harus dibatalkan. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh EGM Angkasa Pura II, Siswanto kepada Kalteng Pos, Minggu (15/9).

“Ya benar. Dampak terhadap penerbangan yang landing dari Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta ke Palangka Raya divert (dialihkan) dan cancel (dibatalkan),”ungkapnya.

Hal itu dikarenakan jarak pandang di Bandara Tjilik Riwut kemarin (15/9) terpantau masih di bawah 800 meter. Sehingga langkah tersebut diambil untuk pertimbangan keselamatan penerbangan.

“Tetapi keberangkatan tadi pagi yaitu Lion Air tujuan Jakarta dan Surabaya tetap normal meski agak delay. Itu yang dapat kami sampaikan dan kondisinya saat ini,”tuturnya. Sementara, dunia pendidikan juga harus dirugikan. Pemprov Kalteng meliburkan proses belajar mengajar di sekolah tingkat SMA/MA/SMK/SLB selama sepekan jadwal pendidikan, dari 16 sampai 21 September.

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengeluarkan Surat Edaran dengan Nomor 422.3/1931/Disdik/IX/2. Surat ini, menindaklanjuti Instruksi Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dengan Nomor 188.5/741/BU, tanggal 13 September 2019 tentang Pelaksanaan Proses Pembelajaran Satuan Pendidikan Jenjang TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK/SLB, dan memperhatikan kondisi kabut asap di beberapa wilayah kabupaten/kota Provinsi Kalteng, terutama Kota Palangka Raya dan kota Sampit, Kabupaten Kotim sangat membahayakan kesehatan para peserta didik, maka Pemprov Kalteng instruksikan pihak sekolah, khususnya SMA sederajat meliburkan diri.

Sementara itu, bagi SMA/SMK/SLB di kabupaten yang tidak libur sekolah tetapi terpapar kabut asap pada kondisi tidak sehat, maka jam masuk awal ditunda pada pukul 07.30 WIB. Dan pulang dimajukan lebih cepat dengan lama jam per mata pelajaran 30 menit.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Slamet Winaryo, diliburkannya sekolah selama sepekan jadwal pendidikan ini, karena berdasarkan perkiraan, belum ada tanda-tanda hujan. “Libur ini langkah menyelamatkan anak-anak kita dari bahaya asap,” katanya, kemarin.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X