Mahasiswa Kalteng Dikeroyok di Yogyakarta

- Selasa, 10 September 2019 | 10:10 WIB

SAMPIT-Dua orang mahasiswa asal Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng) yang sedang menempuh pendidikan di Yokyakarta, menjadi korban pengeroyokan oleh oknum tak dikenal. Kedua korban bernama Kristovorus Karubim dan Yunus. Keduanya dikeroyok oleh sekelompok pemuda yang mengenakan masker penutup mulut.

Akibat pengeroyokan tersebut, Kristovorus mengalami luka parah dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Udara (RSPAU) Dr S Hardjolukito DI Yogyakarta. Sementara Yunus hanya mengalami luka ringan.

Berdasarkan informasi yang didapat, hingga saat ini korban Kristovorus belum bisa berbicara. Kondisinya sangat memprihatinkan. Sebab, pada kepala korban terdapat luka akibat dipukul pelaku menggunakan benda tumpul.

Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalteng Yogyakarta, Topan Dwi Pratama mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi korban yang hingga saat ini masih dirawat di RSPAU.

"Sampai saat kondisi korban masih parah. Kami belum bisa mengetahui bagaimana kejadian sebenarnya. Belum bisa dimintai keterangan, karena korban belum bisa banyak bicara," kata Topan saat dikonfirmasi Kalteng Pos, Senin (9/9).

Topan mengatakan, berdasarkan keterangan Yunus yang juga merupakan adik Kristovorus, kejadian berawal ketika korban dan adiknya ingin menghadiri wisuda rekannya di Hotel Sahid Barbarasari, Sabtu (7/9). Entah apa penyebabnya, tiba-tiba datang sekolompok pemuda mengenakan masker yang belum diketahui identitasnya hingga kini, langsung memukul kedua korban.

"Kejadian pengeroyokan itu sudah kami laporkan kepada pihak berwajib. Sekarang ini saya bersama mahasiswa asal Kalteng sedang mendampingi korban. Dan sampai saat ini korban belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut," tandasnya.

Topan meminta agar kejadian yang menimpa mahasiswa Kalteng di Yogyakarta tak dijadikan polemik. "Saya pesan agar masyarakat Kalteng tidak terpancing atas kejadian ini. Kami mahasiswa yang ada di sini menyampaikan pesan damai terkait kasus yang menimpa dua mahasiswa Kalteng ini," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia berharap agar ada pejabat publik dari Kalteng yang bisa datang melihat langsung kondisi korban serta para mahasiswa Kalteng yang ada di Yogyakarta. Diakuinya, selama ini mahasiswa Kalteng yang menempuh pendidikan di Yogyakarta tak pernah mendapat kunjungan pejabat Kalteng.

"Korban saat ini sangat membutuhkan biaya pengobatan, sementara hingga saat ini orang tua kedua korban belum bisa datang ke sini," pungkasnya. (sli/ce/ala)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X