Jemaah Meninggal Lebih Banyak dari Tahun Lalu

- Senin, 9 September 2019 | 16:49 WIB

PALANGKA RAYA-Rangkaian ibadah haji telah selesai dilaksanakan oleh jemaah haji asal Kalteng. Rombongan jemaah yang terbagi dalam beberapa kelompok terbang (kloter) telah kembali ke Tanah Air. Sambutan suka duka juga dirasakan oleh keluarga yang menunggu kepulangan sanak keluarganya. Meski demikian, tersisa catatan kecil yang mesti menjadi bahan refleksi bersama. Sebab, jumlah jemaah haji Kalteng yang wafat di Makkah tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Teranyar, kabar duka kembali diterima, karena seorang jemaah haji asal Kabupaten Kapuas dinyatakan meninggal di Madinah setelah sempat dirawat di rumah sakit (RS) setempat.

Pengelola Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag Kalteng, H Ismail Marzuki mengatakan, kloter delapan yang membawa rombongan asal Kabupaten Kapus meninggalkan satu jemaah yang sedang dirawat di RS Arab Saudi (AS) Madinah. Jemaah tersebut bernama Nor Hasanah Durasid (46).

 “Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, telah berpulang jemaah asal Kabupaten Kapuas, Nor Hasanah Durasid. Sempat dirawat di RSAS Madinah, tapi kemudian meninggal dunia pada Kamis (5/9) sekitar pukul 17.15 waktu setempat,” katanya kepada Kalteng Pos, Sabtu (7/9).

Padahal seharusnya jemaah tersebut sudah kembali bersama rombongannya (kloter delapan) pada (1/9) lalu. Akan tetapi, karena sakit yang dialaminya, yang bersangkutan harus menjalani perawatan medis di rumah sakit. Akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Nor Hasanah dikabarkan meninggal karena menderita sakit circulatory diseases.

 “Jenazah dimakamkan di Pemakaman Baqi, Madinah. Kami menyampaikan belasungkawa. Semoga ibadah jemaah tersebut diterima oleh Allah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ucapnya.

Ismail menambahkan, dalam lima tahun terakhir, jumlah terbanyak untuk jemaah haji Kalteng yang meninggal dunia di Tanah Suci yakni sebelas orang, pada 2015 lalu. Sementara, pelaksanaan ibadah haji tahun ini, sudah tercatat tujuh jemaah yang meninggal dunia.

 “Tahun 2019 ini sebanyak tujuh orang yang meninggal dunia. Dua jemaah asal Kabupaten Kotim, satu jemaah asal Batara, dua jemaah asal Kota Palangka Raya, satu jemaah dari Kapuas, dan satu jemaah dari Murung Raya,” pungkasnya. (abw/ce/ala)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X