SAMPIT - Kendati usianya sudah termasuk lanjut, karena di atas 40 tahun, bahkan ada yang 50-an tahun, namun sejumlah pekerja seks komersial (PSK) yang kerap menjajakan diri di Jalan M Hatta, lingkar selatan, Sampit, tetap saja tak mau berhenti dari pekerjaannya itu. Sekali pun sudah tergolong tua, namun masih ada saja pelanggan yang menikmati tubuh mereka.
Mereka (PSK, red) yang beroperasi di wilayah itu sepertinya memiliki daya pikat tersendiri. Apalagi mata mereka pun kadang menggoda sejumlah pria yang sering melintas di jalan kawasan Bundaran KB itu.
Aksi mereka yang kerap dilakukan, terutama di malam hari tercium petugas. Pada Selasa (3/9), tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kotim bersama TNI dan Polri mendatangi lokasi tersebut. Petugas langsung membongkar warung remang-remang yang digunakan sebagai tempat melayani para pelanggan.
"Sudah dua kali pada tahun 2019 ini kami lakukan pembongkaran warung remang-remang di wilayah ini. Namun masih saja para pemilik warung menjalankan aksi mereka," kata Kasatpol PP Kotim Fuad Sidiq.
Fuad menuturkan, aksi mereka diketahui setelah anggota Satpol PP melakukan pengintaian di malam hari. Dari hasil tersebut, diketahui mereka masih menjalankan aksinya. "PSK-nya sudah tua-tua. Meski sudah lanjut usia, tapi pelanggannya masih banyak," ungkapnya.
Fuad Sidiq mengaku, dalam menjalankan aksinya, para PSK tersebut menjajakan diri di pinggir jalan sambil menawarkan jasa kepada sejumlah pria hidung belang. "Ada 7 bangunan warung yang kami bongkar paksa. Karena tidak mau membongkar sendiri. Sebelumnya di daerah tersebut ditemukan 16 bangunan warung yang terindikasi dibuat tempat prostitusi terselubung," tandasnya.
Dalam pembongkaran terhadap warung remang-remang itu, melibatkan ratusan personel gabungan Satpol PP, TNI, Polri, dan pegawai Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. (sli/ens/ctk/nto)