DUH..!! Karhutla Muncul Lagi, Asap Kembali Menyengat

- Rabu, 4 September 2019 | 10:04 WIB

PALANGKA RAYA-Hampir dua pekan wilayah Palangka Raya diselimuti udara segar dan cuaca cerah. Namun kini masyarakat Kota Cantik kembali “disengat” asap. Sejak pagi hingga tadi malam, kabut asap kembali menyelimuti. Asap ini diduga disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi beberapa hari terakhir.

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengakui kembali terjadi karhutla. Dan hingga saat ini, lanjutnya, Kalteng masih berstatus siaga darurat dan akan mengembangkan patroli untuk melakukan pencegahan.

“Saya juga mengeluarkan surat kepada setiap perangkat daerah (PD) untuk mengirimkan pasukan yang dapat di BKO-kan kepada tim satgas. Nanti BPBD yang akan mengatur,” kata Fahrizal Fitri kepada media, Selasa (3/9).

Berdasarkan informasi yang diterima, kata dia, dalam 24 jam terakhir sedikitnya ada 527 titik api yang muncul. Hal ini sangat memprihatinkan.

“Walaupun sudah ada bantuan helikopter, tetapi titik api menyebar cukup banyak. Saat ini di daerah barat cukup banyak jumlah hotspot, sehingga pergerakan helikopter untuk pemadaman diprioritaskan ke sana, terutama area yang mendekati taman nasional,” jelasnya.

Besok (hari ini) akan ada rapat di Kemenko Polhukam RI terkait penanganan karhutla. Kesempatan tersebut akan digunakan pihaknya untuk mengusulkan penambahan unit helikopter water booming dan rekayasa cuaca.

“Status kita (Kalteng) masih siaga darurat karhutla. Belum diturunkan atau dinaikkan. Kami menghitung sampai akhir Oktober,” tuturnya.Ditegaskan sekda, kebakaran hutan dan lahan lebih banyak terjadi di wilayah Kota Palangka Raya serta sebagian di wilayah Pulang Pisau dan daerah lainnya di Kalteng.

Berkenaan dengan musim kemarau yang diperkirakan puncaknya pada Desember, sekda mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati terhadap potensi kebakaran yang begitu tinggi.

“Oleh sebab itu, tidak boleh melakukan pembakaran. Kami sudah mengelurkan maklumat tentang larangan membakar lahan. Akan tetapi, kebakaran masih saja terjadi. Akhirnya berdampak pada semua orang,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, sekda juga membenarkan terjadinya kebakaran lahan hutan tanaman industri (HTI) yang terjadi di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

“Ya, saya sudah mendapatkan informasi dan memerintahkan untuk melakukan pengecekan terkait lahan HTI yang terbakar itu,” kata sekda kepada media di Hotel Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya.

Dijelaskannya, lahan HTI tersebut dikabarkan telah mengantongi izin, tapi tak ada kegiatan atau aktivitas lapangan. Karenanya kawasan itu disebut kawasan tanpa aktivitas dan pengelolaan.“Kami sudah koordinasikan dengan Danrem selaku Dansatgaskarhutla. Sedang dicari informasi soal pemilik lahan tersebut. Karena jika memiliki izin, maka yang bersangkutan harus bertanggung jawab terhadap kawasan itu,” terangnya.

Pemerintah Provinsi Kalteng juga meminta sejumlah perkebunan yang berada di sekitar lokasi kawasan HTI untuk ikut membantu.

“Prosesnya akan dilihat seberapa jauh. Informasi yang diterima bahwa pemilik lahan tersebut yakni CKP. Kami belum berkomunikasi dengan KLHK, tetapi dengan Dinas Kehutanan sudah,” jelasnya lagi.

Mengenai luas lahan yang terbakar, Fahrizal belum bisa memastikan. Namun, dikatakannya bahwa api cukup besar. Oleh karena itu, sekda berharap kepada aparat penegak hukum untuk melakukan pengawasan, termasuk polisi hutan (polhut).

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X