Karhutla Kalteng, Disinyalir Upaya Gagalkan Kalteng Jadi Ibu Kota

- Selasa, 13 Agustus 2019 | 10:34 WIB

PALANGKA RAYA – Maraknya pembakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah disinyalir sengaja dilakukan untuk tujuan tertentu. Salah satunya diduga sebagai upaya untuk menggagalkan Kalteng menjadi ibu kota negara menggantikan Jakarta.

Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, karhutla merugikan posisi Kalteng sebagai salah satu calon ibu kota baru. ”Ini pengaruh dalam perpindahan itu. Bahkan, ada indikasi mengarah ke (upaya) penggagal tersebut,” katanya, Senin (12/8).

Hendra enggan merinci lebih jauh mengenai kemungkinan itu. Dia hanya mengatakan, aparat kepolisian terbagi dalam beberapa grup terus melakukan pemadaman. Pembakar lahan seolah main kucing-kucingan dengan petugas.

Selain upaya menggagalkan Kalteng jadi ibu kota, lanjut Hendra, muncul juga dugaan maraknya karhutla karena tidak senang dengan pejabat tertentu. ”Pokoknya itu indikasi dan masih dipelajari. Nanti kita liat selanjutnya. Saya harap stop pembakaran dan jangan sampai merugikan masyarakat,” tegasnya.

Terpisah, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menegaskan, harus ada penindakan tegas terhadap pelaku pembakaran lahan. Pemerintah sebelumnya sudah mengeluarkan imbauan agar tidak ada aktivitas pembakaran lahan, apa pun alasannya. Apabila masih ada oknum yang melakukan hal tersebut, harus ditindak tegas.

Dia meminta Polda Kalteng menindak secara hukum siapa pun pelaku pembakaran lahan, terutama yang melakukannya dengan sengaja. Hal itu untuk memberikan efek jera sekaligus peringat kepada semua pihak agar tidak membakar saat kondisi cuaca seperti sekarang.

”Sekali-kali harus diberi contoh. Harus ditangkap langsung. Jadi nanti disel, dipenjara, biar memberikan efek jera kepada yang lain,” katanya di sela-sela meninjau lokasi kebakaran di Palangka Raya.

Dia menuturkan, apabila kabut asap terus dibiarkan, akan berdampak terhadap semua sektor, mulai dari penerbangan, perekonomian, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Hal itu harus dipahami masyarakat. Pembakaran lahan merugikan daerah secara keseluruhan.

”Yang dirugikan masyarakat Kalteng. Jadi, untuk sekarang ini, musim kemarau kering seperti ini, jangan ada pembakaran lahan. Entah itu untuk ladang dan apa pun alasannya. Saya minta tidak ada pembakaran lahan,” tegasnya.

Sugianto memastikan karhutla tahun ini tidak akan melebihi peristiwa serupa pada tahun 2015 silam. Pasalnya, instansi terkait seperti BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, Basarnas, terus menekan, mengurangi, dan melakukan pencegahan. ”Kebakaran hutan dan lahan ini dampaknya sistemik, bukan saja kesehatan, tetapi perekonomian, pendidikan akan terdampak semua,” tegasnya.

Terpisah, Komandan Korem 102/Pjg Kolonel Arm Saiful Rizal mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan karhutla di semua titik. Terutama di daerah yang dianggap rawan.

”Kami akan pantau terus titik-titiknya. Upaya pencegahan secara maksimal akan digenjot. Dengan personel yang ada, tentu kami harapkan langkah yang dilakukan maksimal,” ucapnya.

Saiful yang juga menjabat Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Karhutla ini menegaskan, saat ini pihaknya tengah proses deteksi untuk melihat siapa saja pemilik lahan yang terbakar. Pihaknya juga sudah bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang nanti memberi data untuk tim penegakan hukum bekerja.

”Jadi, ini untuk langkah berikutnya, karena sudah ada kerja sama dengan BPN. Nantinya dari BPN akan membantu tim penegakan hukum bekerja,” katanya.

Mengenai ancaman Presiden soal copot jabatan TNI-Polri yang gagal mengatasi karhutla, Danrem menegaskan, dia akan bekerja maksimal. Persoalan gagal atau berhasil, akan diserahkan kepada yang menilai kinerjanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X