Kemarau, Debit Air Baku Menipis, Warga Tersiksa

- Kamis, 8 Agustus 2019 | 10:29 WIB

TAMIANG LAYANG- Debit air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Bartim semakin menipis. Alhasil, distribusi kebutuhan primer rumah tangga khususnya di wilayah Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur dan sekitarnya ikut tersendat.

Pjs Direktur PDAM Bartim Hendroyono mengakui debit sumber air baku yang diambil dari Embung Sirau, semakin mengering dalam kurun waktu sepekan terakhir. Tetapi, menurut dia, operasional PDAM tetap berjalan.

"Distribusi air bergantian selama dua hari sekali untuk arah Polres dan Tamiang Layang," ungkap Hendroyono kepada Kalteng Pos. 

Kejadian serupa juga dialami PDAM Bartim setiap tahun selama kemarau karena pengaruh alam. Pihaknya pun hanya bisa berharap adanya hujan supaya debit air kembali normal.

Menurut Hendroyono, PDAM sempat memikirkan mencari solusi mengatasi kekeringan sumber air baku. Diantaranya, dengan menggunakan sumur bor.

Tetapi, sambung dia, berkaitan sumur bor tersebut kapasitasnya kecil. Jika diperhitungkan akan lebih banyak menelan dana anggaran hingga puluhan miliar.

Dia menambahkan, dengan segala upaya PDAM tetap operasional saat ini. Meski hal tersebut sebenarnya menambah bengkak operasional.

"Karena biaya pengolahan air sama sedangkan terhadap pelayanan tidak bisa maksimal," ucapnya. Seraya menyebutkan, bahwa PDAM membutuhkan 50 liter air perdetik untuk mendistribusikannya kepada pelanggan agar tetap berjalan normal. (log/abe)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X