Soal Ketua DPD PDIP, Menanti Keputusan Megawati

- Rabu, 17 Juli 2019 | 11:03 WIB

PALANGKA RAYA-Tiga hari lagi yakni 20 Juli merupakan batas akhir pengumuman nama Ketua DPD PDIP Kalteng, setelah pada konferensi daerah (konferda) beberapa waktu lalu gagal mengumumkan satu nama. Beberapa nama sudah disodorkan ke DPP. Tiga nama paling banyak masuk list yang disampaikan oleh 14 DPC se-Kalteng, antara lain Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Ketua DPRD Kalteng R Atu Narang, dan Willy M Yoseph. Tinggal menunggu keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang akan memutuskan siapa yang layak menakhodai partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Dari tiga nama besar yang disodorkan itu, tentu akan ada persaingan ketat. Apalagi, nama-nama tersebut merupakan kader terbaik yang memiliki andil besar dalam membesarkan PDIP di Bumi Tambun Bungai. Apalagi hasil konferensi cabang (konfercab) serentak 14 DPC 10 Juli lalu, memunculkan nama-nama baru yang memimpin PDIP di tingkat kabupaten/kota. Hal ini membuat konstelasi pemilihan ketua DPD PDIP Kalteng periode 2019-2024 semakin menghangat.

Melihat namanya masuk dalam bursa yang digadang-gadang sebagai ketua DPD PDIP, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menegaskan, siapa pun yang terpilih nantinya, dirinya siap mendukung apa yang menjadi keputusan DPP PDIP. Apalagi sebagai kader PDIP, kata Gubernur, ia wajib menjaga dan mengawal keputusan DPP.

"Saya siap mendukung dan mengamankan," kata H Sugianto Sabran kepada Kalteng Pos (16/7). Mantan anggota DPR RI ini meyakini bahwa DPP PDIP tentu akan memutuskan yang terbaik. "Saya yakin apa yang menjadi keputusan DPP adalah keputusan terbaik buat partai" tambahnya.

Sementara itu, pada konferda dan konfercab serentak di Palangka Raya beberapa waktu lalu, Ketua DPP PDIP Djarot Syaifulah Hidayat mengungkapkan, penundaan konferda tidak hanya terjadi di Kalteng, tapi juga di daerah lain. Ia membantah jika penyebab penundaan tersebut lantaran adanya tarik-menarik antara sejumlah calon kuat yang beredar, seperti R Atu Narang, Sugianto Sabran, Agustiar Sabran, dan beberapa calon lainnya.

"Tidak ada tarik-menarik, karena kami didik untuk selalu berada pada spirit dan ideologi Pancasila. Kami gunakan demokrasi Pancasila, yang menjunjung musyawarah untuk mencapai mufakat. Semua merupakan saudara dan tidak ada tarik-menarik," tegasnya.

Untuk menjadi calon ketua pada pelaksanaan konferda, sangat tergantung pada pusat dan DPC. Akan ada rekomendasi tiga nama untuk menjabat sebagai ketua, sekretaris, dan bendahara.

"Ini semua berlaku di seluruh Indonesia. Kami lagi berkeliling untuk melakukan konferda dari Sabang sampai Merauke. Dalam konfercab atau konferda, yang datang bukan peserta, melainkan utusan yang membawa mandat dari bawah," tuturnya.

Pelaksanaan konferda PDIP Kalteng juga menjadi perhatian dari praktisi sekaligus pemerhati pemerintahan dan politik di Kalteng, Jhon Retei Alfri Sandi. Dia menilai, hal yang wajar bila jabatan ketua DPD PDIP diperebutkan, terlebih menjelang pilgub nanti. Menurut dia, PDIP merupakan perahu yang sangat besar di Kalteng yang bisa membawa nakhodanya menuju pilgub dengan sangat lancar.

“Mengingat PDIP merupakan partai yang memiliki simpatisan massa besar di Kalteng, serta mempunyai ikatan emosional yang tinggi dengan masyarakat akar rumput. PDIP juga partai peraih suara terbanyak. Sehingga dengan menjadi ketua DPD provinsi, akan memperpendek jembatan menuju kontestasi pilgub,” ungkap Jhon, beberapa waktu lalu. (ami/nue/ce/ala)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X