Gubernur: Kalau Selain ke Kalteng, Lebih Baik Ibu Kota Tetap di Jakarta Saja

- Jumat, 12 Juli 2019 | 01:31 WIB

GUBERNUR Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menyatakan dirinya optimistis provinsi ini yang akan dipilih menjadi lokasi pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Untuk itu, dia berpesan agar masyarakat khususnya di kawasan Segi Tiga Emas yang dialokasikan sebagai lokasi pembangunan pusat pemerintahantidak menjual lahan mereka.

“Apabila menjadi ibu kota, saya perkirakan di sekitar Kabupaten Gunung Mas, Katingan dan Palangka Raya. Makanya saya minta masyarakat di sana jangan menjual lahan, apalagi sampai begitu murah,” kata Gubernur Sugianto saat saat pembukaan Pekan Daerah XII Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Kalimantan Tengah di Desa Eka Bahurui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur belum lama ini, dilansir Kaltengpost.co.

Optimistis itu menurut Sugianto, bukan bermaksud mendahului dan tanpa alasankuat. Menurutnya, hal itu disimpulkannya dari beberapa kali diskusi dengan Presiden Joko Widodo dan tim pengkajian pemindahan ibu kota negara, beberapa waktu lalu.

Ditegaskan gubernur, ditinjau dari banyak faktor, termasuk sejarah, Kalteng dinilai paling layak menjadi lokasi pemindahan ibu kota negara, sesuai cita-cita Presiden Soekarno. Bukti sejarah yaitu tugu Soekarno juga memperkuat historis cita-cita Sang Proklamator menjadikan Kalimantan Tengah sebagai ibu kota negara.

Secara geografis, Kalimantan Tengah juga dinilai lebih ideal dibanding provinsi lainnya. Terkait banyaknya sebaran gambut yang rawan terbakar, menurut Sugianto, hal itu bisa ditanggulangi dengan mengelolanya secara tepat. Selain itu, masyarakat Dayak juga selalu terbuka menerima pendatang yang ingin hidup dengan damai di Bumi Pancasila ini.

Sugianto berharap tahun ini setelah presiden dan wakil presiden serta anggota DPR RI terpilih dilantik, ada keputusan terkait lokasi pemindahan ibu kota negara. Jika itu terjadi, diperkirakan pada 2021 sudah dimulai pembangunan ibu kota dan pada 2024 sebelum berakhirnya masa jabatan, presiden akan mulai berkantor di Kalimantan Tengah.

Artinya, tambah Sugianto, akan ada pemindahan pemindahan pegawai dari Jakarta ke Kalimantan Tengah dalam jumlah besar. Diperkirakan akan ada sekitar dua juta penduduk baru di kawasan “Segitiga Emas” yaitu Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas.

Sugianto mengaku akan menggelar rapat dengan seluruh bupati dan wali kota terkait persiapan pemindahan ibu kota tersebut. Tujuannya agar seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah beserta masyarakatnya juga mempersiapkan diri sehingga bisa menangkap peluang yang ada nantinya.

“Kalau pindahnya bukan ke Kalimantan Tengah, saya khawatir justu bisa menimbulkan masalah baru. Kalau selain ke Kalimantan Tengah, lebih baik tetap di Jakarta saja,” ujar Sugianto disambut tepuk tangan peserta kegiatan yang dihadiri sekitar 3.000 orang tersebut.

Sugianto mengajak seluruh bupati dan wali kota meningkatkan pertanian, peternakan dan perikanan. Selain potensinya masih sangat besar, ini juga untuk mengantisipasi jika pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Tengah benar-benar terwujud.

 “Pasti nanti membutuhkan pangan, ternak dan perikanan. Makanya saya sarankan bupati dan wali kota mulai mendorong budidaya pertanian, perikanan dan peternakan karena potensinya akan terus meningkat. Jangan sampai nanti kita mendatangkan dari dari Banjarmasin atau Pulau Jawa,” demikian Sugianto. (fin/nto)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tahun 2025 Kotim Ditarget Bebas Blankspot

Selasa, 7 Mei 2024 | 09:45 WIB

Penjarahan Sawit Ganggu Perekonomian Kalteng

Senin, 6 Mei 2024 | 14:15 WIB
X