KUALA KAPUAS-Pemilihan legislatif (pileg) 2019 di Kabupaten Kapuas masih dipersoalkan. Dua calon legislatif (caleg) di kabupaten tersebut mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Satu caleg daerah pemilihan (dapil) I (Kecamatan Selat) dan satu caleg lagi dari dapil II (Kecamatan Mantangai, Kapuas Barat dan Mantangai).
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kapuas, Muntiara, membenarkan adanya dua caleg yang mengajukan gugatan ke MK. Dua caleg tersebut yaitu Noor Fazariah Kamayanti dari Partai Golkar dan Bob Tutupoli dari Partai Demokrat. Hingga kini gugatan tersebut masih berproses. Terkait adanya gugatan itu, KPU sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti semua prosesnya meski harus menjalani persidangan di tingkat MK.
"Kami sementara siapkan alat bukti dan jawaban. Ini masih dipersiapkan," ucap wakil ketua Divisi Hukum KPU Kapuas ini.
Gugatan yang disampaikan kedua caleg kepada MK karena adanya dugaan kecurangan dalam pemilihan beberapa waktu lalu. Karena merasa dirugikan, kedua caleg tersebut menuntut dilakukan pemilihan suara ulang (PSU). "Iya, ada dan masih berproses di MK," ucap Ketua Bawaslu Kapuas, Iswahyudi Wibowo.
Iswahyudi menerangkan, Noor Fazariah Kamayanti yang merupakan caleg Partai Golkar di dapil I, menggugat Parij Ismeth Rinjani dari Partai Demokrat. Gugatan itu terkait hasil pemilihan di TPS 36 Kelurahan Selat Dalam. Sementara di dapil II, Bob Tutupoli dari Partai Demokrat menggugat caleg nomor urut dua dari partai yang sama, terkait hasil pemilihan di TPS 01 dan 02, Desa Sriwedadi, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas.
"Bawaslu Kabupaten Kapuas akan berdiri sebagai pihak pemberi keterangan di MK tentang pengawasan dan penanganan pelanggaran," tegasnya.
Saat ini, lanjut Iswahyudi, keterangan tertulis dari Bawaslu Kapuas sedang disusun dan dikonsultasikan dengan Bawaslu provinsi. "Pada intinya kami siap untuk memberi keterangan soal gugatan tersebut," tutupnya. (alh/ce/ala)
