Mereka Tak Salah, Pulihkan Perempuan dan Anak Terpapar Radikalisme

- Sabtu, 15 Juni 2019 | 15:19 WIB

PALANGKA RAYA-Tim assessment yang di dalamnya tergabung dari berbagai unsur terkait mulai dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palangka Raya dan Kalteng, psikolog, dan dari kementerian sosial (Kemensos) tengah melakukan assesment pemeriksaaan, bagi ibu dan anak yang terpapar radikalisme terduga teroris yang ditangkap dua wilayah di Kalteng ini.

Anggota tim assesment dari Dinsos Palangka Raya Eka Raya D Dohong mengatakan, saat ini pihaknya tengah memeriksa bio ekososial, yang meliputi dari kondisi sosialnya, fisik, perilaku dan mental spiritual yang terpapar itu.

 “Yang mana nantinya assessment itu dapat terlihat hasilnya mana kategori pada tingkatan yang kurang, sedang, sampai tertinggi paparan paham radikalisme mereka,” ujarnya saat diwawancarai Kalteng Pos, kemarin (14/6).

Terang Eka, setelah mengetahui hasil dari assessment itu nantinya akan dapat mengetahui seperti apa penangganan ataupun pendampingan dari mereka yang terpapar radikalime ini. Serta metode apa saja yang harusnya agar mengembalikan paham-paham yang benar.

 “Makanya sampai saat ini (kemarin) masih dilakukan pendekatan kepada mereka, agar bisa berkomunikasi dengan mereka dengan baik agar mengetahui tingkat paparan itu. Terutama mereka yang masih anak-anak,” ungkapnya.

Menurutnya, dari rata-rata pemeriksaan yang mereka lakukan ada beberapa bisa dikatakan kategori terpapar tingkat rendah, sedang dan juga tinggi. Hanya saja nantinya dapat mengetahui hasilnya setelah dilakukan pemeriksaan sampai empat hari kedepan.

“Kalau untuk kategori terpaparnya kurang, maka atas pemeriksaan dari kami untuk dikembalikan ke wilayah asalnya, dengan bekerja sama dengan pihak kepolisian seperti apa nantinya. Dan tetap melakukan pembinaan pemahaman akan nila-nilai paham yang benar,” kata Eka.

Untuk jumlah orang yang berada dibimbingan mereka tersebut ada sekitar 32 orang, yang terdiri dari anak-anak, ibu-ibu dan orang dewasa. Yang saat ini ditampung di klinik center mereka. Untuk diamankan dan masuk pengawasan mereka.

Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah mengatakan, pemerintah kota melalui Dinsos Palangka Raya, telah memberikan kebijakan untuk mengakomodasi segala bentuk kebutuhan dan menampung anak maupun istri dari terduga pelaku teroris. Dengan menyediakan tempat bagi anak tersebut, akan memberikan dampak positif terhadap psikologi anak. Mengingat usia anak dari terduga teroris ada yang masih balita.

“Kami sudah lakukan ini dengan Dinsos. Kasian anak-anaknya masih kecil-kecil. Makanya kami aomodasi dan berikan tempat untuk dilakukan pembinaan atau bimbingan,” tukasnya.

Sementara dalam melakukan rehabilitasi tersebut, Kementrian Sosial (Kemensos) sebagai pihak yang paling bertanggungjawab tidak hanya menurunkan enam tenaga ahli rehabilitasi dari berbagai bidang dan keahlian, tetapi juga menggelontorkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Kami tidak hanya datangkan ahli yang berjumlah enam orang untuk melakukan rehabilitasi bersama dengan Dinsos Kota serta bekerjasama dengan Densus 88, tetapi seluruh anggaran dalam rehabilitasi ini menggunakan APBN,” ujar Kepala Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Kemensos, Neneng Hariyani, Kamis (13/6).

Berkaitan dengan jumlah APBN yang digunakan dalam merehabilitasi puluhan anak dan perempuan tersebut, Neneng belum dapat memastikan atau menyebutkan angkanya. “ Kalau untuk jumlahny sih belum tau mas. Intinya seluruh pembiayaan itu dari APBN,” jelasnya. (ari/old/ala)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X