Terduga Teroris Sewa Kos

- Selasa, 11 Juni 2019 | 17:42 WIB

PALANGKA RAYA-Masyarakat di permukiman Jalan Pinus Permai III, Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Palangka Raya, gempar. Aksi penyergapan terhadap terduga teroris ataupun paham radikalisme di kos atau barak milik H Sarani di permukiman padat penduduk RT 03 RW 14, Senin sore (10/6). Total ada dua kepala keluarga (KK) yang diamankan dalam penggerebekan ini.

Hingga pukul 20.00 wib, puluhan aparat bersenjata lengkap dari Densus 88 bersama Polda Kalteng dan Polres Palangka Raya keluar masuk membawa sejumlah barang dari dalam koskosan nomor 4 dan 5. Setelah melakukan penggeledahan, garis polisi dipasang di depan barak yang didominasi warna abu-abu tersebut. Dan, dijaga sejumlah aparat. 

Kelompok terduga teroris yang disergap tersebut diketahui baru dua pekan tinggal di dalam barak tujuh pintu tersebut. Identitas maupun jaringan mereka pun belum diketahui.

Berdasarkan informasi dari Santo penghuni koskosan nomor 4 yang bersebelahan langsung dengan terduga kelompok teroris ini mengungkapkan, selama dua pekan terakhir bertetangga, mereka memang tampak tertutup. Sesekali keluar dari dalam koskosan itu ada empat anak-anak yang usianya ada yang diperkirakan sekitar 1,5 tahun. Kemudian ada dua perempuan dengan muka tertutup.    “Kalau tidak salah itu baru dua minggu mas mereka tinggal di sini,” ujar Santo kepada wartawan di lokasi kejadian, tadi malam.

Berkaitan dengan adanya aktivitas mencurigakan yang dilakukan, para tetangga menuturkan sama sekali tidak mengetahui. Mereka terkejut ketika didatangi oleh sejumlah aparat keamanan dan meminta untuk masuk ke dalam rumah.

 “Tidak tahu mas yang begitu. Tadi kami kaget lihat polisi sudah merayap dengan senjata lengkap dan suruh kami masuk dalam kos,” tutur Santo.

Selama mendiami koskosan tersebut, kedelapan orang yang terdiri dari 4 orang dewasa dan 4 anak-anak tersebut tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar atau sangat tertutup dalam keseharian.  "Sangat tertutup mas, tegur sapa antara mereka saja, dan jarang melihat adanya aktivitas di luar” tambah Nur salah satu pengghuni barak nomor 1

Tidak hanya para tetangga barak, Lurah Panarung Faisal yang melihat penggeledahan dalam koskosan tersebut membeberkan, ditemukan sejumlah buku-agama yang diduga menyimpang dan diduga sesat. "Tadi hanya dilihat buku-buku agama saja, kemungkinan aliran sesat mereka,” ujar Faisal singkat.

Menanggapi hal itu, Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Anang Revandoko melalui Dirkrimum Kombes Pol Agung belum bisa memberikan informasi lebih jauh daan masih dalam pemeriksaan. “Masih diperiksa (diamankan, red), tunggu,” ujar Agung langsung menuju ke dalam mobilnya.

Melengkapi informasi tersebut, Kalteng Pos menghubungi Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Pihaknya tidak menampik terkait penangkapan terduga teroris tersebut.

"Masih pendalaman (diperiksa, red) oleh Densus mas. Nunggu rilis Densus," tulis Dedi melalui pesan singkat WhatsApp, tadi malam (10/6).

Sementara itu, informasi dari sumber internal Polda Kalteng juga menyebutkan pihaknya hari ini (11/6) akan menggelar rilis terkait terduga teroris maupun paham radikalisme. 

Sebelumnya, aksi penyergapan terduga paham radikalisme di Palangka Raya bukan kali pertama saja. Pertengahan Agustus 2018 tepatnya Senin (13/8) Densus 88 bersama Polda dan Polres Palangka Raya juga mengamankan satu terduga teroris berinisial Lu. (old/ala)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X