Penambang Tewas dengan Perut Robek

- Senin, 22 April 2019 | 11:46 WIB

PALANGKA RAYA-Raut sedih terlihat pada wajah Samsiah saat menatap anaknya, Ebi Pri Dija Wijaya, yang telah terbujur kaku di kamar jenazah RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Penyesalan begitu dirasakan, tatkala mendengar kabar kematian anak kesayangannya. Hatinya hancur setelah mengetahui bahwa anaknya menjadi korban pembunuhan.

Ebi yang masih berusia 27 tahun itu, ditemukan tewas bersimbah darah di dekat pondok tempatnya bekerja sebagai penambang emas tradisional, di Dusun Karahau, Desa Sei Gita, Kecamatan Mantangai, Kapuas, Sabtu (20/4). Luka menganga tampak jelas pada bagian perut. Diduga akibat terkena senjata tajam.

“Saya menyesali kematiannya ini. Sebelumnya kakaknya meninggal, berbarengan dengan neneknya,” ungkapnya.

Perempuan paruh baya itu mengatakan, pada Juni 2018 lalu anaknya memutuskan berangkat menambang. Meski sempat dilarangnya. Tapi sang anak tetap bersikeras. Membekali diri dengan membaca surat Yasin pada malam sebelum keberangkatan.

“Sering saya nasihati dia agar jangan pergi kerja ke sana, jangan kerja jauh,” sebutnya kepada Kalteng Pos.

Informasi dari kepolisian, korban pertama kali ditemukan oleh rekannya, Gatak (37), sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu Gatak sedang membersihkan peralatan masak. Ketika hendak buang air kecil, ia melihat korban dalam posisi telentang. Setelah didekati, barulah ia menyadari bahwa korban sudah meninggal dunia. 

Gatak pun memberitahukan kepada rekan kerja lainnya, bahwa ia menemukan mayat di dekat pondok. Selanjutnya mereka melapor ke Pospol Bagugus Sektor Mantangai atas informasi penemuan mayat itu. Minggu (21/4) sekitar pukul 01.00 WIB, jenazah korban dibawa ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya untuk dilakukan visum.

Kapolres Kapuas AKBP Tejo Yuantoro melalui Kapolsek Mantangai Feriza Lubis mengatakan, korban Ebi diduga mengalami tindak pidana penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

"Korban mengalami luka dengan usus terburai,” sebutnya.

"Kami evakuasi jenazah korban dari TKP dan mengamankan barang bukti satu celana jin berwarna biru. Kasus ini (penyebab kematian korban, red) masih dalam penyelidikan," pungkasnya. (alh/*ana/ce/ram

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tujuh Daerah di Kalteng Ini Terima Teguran KPK

Jumat, 26 April 2024 | 10:45 WIB

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X