Bahan Melimpah, Harga Rotan Murah

- Senin, 15 April 2019 | 11:19 WIB

PALANGKA RAYA-Dalam lawatannya ke Palangka Raya, Menteri Perdagangan (Mendag) RI Enggartiasto Lukita mendapatkan informasi bahwa bahan baku rotan mentah sangat melimpah di Kalteng. Akan tetapi, Enggartiasto Lukita merasa prihatin akan harga jual rotan yang dinilainya sangat merugikan para petani rotan. Rotan yang begitu melimpah dijual dengan harga yang begitu murah.

Melihat realita ini, ia menegaskan, pihaknya akan berupaya membantu menjembatani anatara penghasil dan pengrajin rotan, agar bisa saling menguntungkan. Pihaknya akan membantu proses pengiriman rotan kepada pengrajin. Apalagi, lanjut dia, saat ini ekspor dipastikan tidak akan dibuka lagi. Ekspor dianggap akan memukul atau menghancurkan produksi rotan dalam negeri. Sebab, negara tetangga seperti Malaysia dan Cina menggunakan bahan baku dari Indonesia dalam memproduksi produknya.

"Kalau kita buka ekspor rotan, maka akan memukul produksi kita sendiri," ungkapnya kepada media di kawasan Pasar Besar, Sabtu (13/4).

Mendag mengakui, dalam kunjungannya ke sejumlah daerah, ia bertemu dengan pengrajin rotan yang mengeluhkan susahnya mendapat bahan baku rotan. Sebaliknya, saat kunjungannya ke Palangka Raya, ia malah mendapat kabar bahwa hasil rotan begitu melimpah dan dijual dengan harga yang begitu murah. Padahal di sejumlah daerah, pengrajin rotan maupun industri mengeluhkan sulitnya menemukan bahan baku.

"Susahnya mendapatkan bahan baku rotan ini setelah terjadinya gempa di Palu. Karena Sulawesi merupakan salah satu daerah penyuplai rotan terbesar di Indonesia," jelasnya.

Dikatakannya, perlu ada kerja sama untuk memenuhi kebutuhan rotan dalam negeri. Caranya, langsung menjembatani penghasil rotan mentah dengan pengrajin. Dahulu pihaknya pernah menunjuk Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk menjalankan itu, tetapi hasilnya belum maksimal.

"Tinggal bagaimana sekarang kita menjembatani itu," sebutnya.

Dia menuturkan, beberapa pengrajin rotan di Jawa, seperti di Cirebon, Boyolali, dan Jepara, sudah membentuk komunitas semacam koperasi. Ini akan semakin memudahkan untuk menjembatani antara petani rotan sebagai penyedia bahan baku dengan pihak pengrajin yang memerlukan pasokan bahan baku.

"Sehingga penghasil rotan dan pengrajin bisa sama-sama mendapatkan hasil yang baik dan saling menguntungkan. Mudah-mudahan ini bisa segera diwujudkan," pungkasnya. (*ana/ce/ala)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tujuh Daerah di Kalteng Ini Terima Teguran KPK

Jumat, 26 April 2024 | 10:45 WIB
X