PALANGKARAYA- Saat ini Kalimantan Tengah (Kalteng) menduduki peringkat keempat terburuk penderita stunting se-Indonesia. Hal ini menjadi permasalahan penting dan menjadi fokus program Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng, meski sebenarnya angka ini turun dari 40 menjadi 34 persen.
Kepala Dinkes Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan saat ini yang menjadi fokus perhatian terkait stunting yakni Kabupaten Barito Timur (Bartim). Meski pada dasarnya di Kabupaten Kapuas dan Kotawaringin Timur (Kotim) juga tercatat sebagai kasus stunting tertinggi. “Tapi lokus program kami saat ini di Bartim, perlahan lah,” jelasnya saat diwawancarai di Hotel Luwansa, Senin malam, (26/3).
Melihat tingginya kasus stunting di Kalteng pihaknya tahun ini telah menyediakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan anak di bawah dua tahun. Dinkes Kalteng sudah menyiapkan dana sebasar Rp2 milir yang dibantu dari dana Pemerintah Pusat.
“Menangani kesehatan ini kami akan libatkan kesehatan dari beberapa perguruan tinggi kesehatan untuk melakukan daerah binaan, misalnya di daerah yang banyak stunting akan dilibatkan mahasiswa guna pendampingan di bawah koordinasi dosen,” bebranya.(abw/OL/nto)