SELEBRITAS Indonesia, Shyalimar Malik sedang dekat dengan pria asal Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Pemain film dan sinetron itu digandeng Iqbal Reza Erlanda, anak mantan Bupati Barito Utara Achmad Yuliansyah.
Cima--sapaan akrab Shyalimar Malik, diajak ke Muara Teweh, ibu kota Barito Utara, Senin (10/12). “Aku baru pertama kali ke Kalimantan Tengah. Penasaran, Kalimantan itu excited,” celetuknya ketika dibincangi wartawan di Jalan Semoga Indah No 54, Muara Teweh, kemarin.
Cucu mantan Wakil Presiden RI Adam Malik itu memang berniat ke Barito Utara. Dia ingin mengenal masyarakat setempat. “Niatnya besok (hari ini, red) mau jalan-jalan,” ungkapnya.
Cima mengaku sangat senang diajak ke Barito Utara. Apalagi baru pertama kali menginjakkan kaki di bumi Kalimantan.
Iqbal Reza Erlanda secara eksklusif menceritakan perkenalannya dengan cucu Adam Malik itu. “Awal ketemunya saat acara ulang tahun teman. Saya pertama melihatnya, ini cewek apa cowok? Setelah disamperi, ternyata cewek. Disitulah mulai pendekatan, sampai akhirnya jadian sama dia (Cima, red),” ungkap Iqbal.
Ketika ditanya apa yang disukai dari Cima, Iqbal menjawab, cara berpikir pemain film Gunung Kawi itu sangat dewasa. Ketika ngobrol masalah politik juga nyambung. Sebab, Shyalimar juga bergabung dalam Tidar Gerindra, organisasi Gerindra.
Iqbal berharap ke depannya bisa sering bersama wanita kelahiran 17 Juni 1992 itu hingga menikah. “Dia lucu. Saya kan kaku awalnya. Tapi sekarang sudah nggak,” ucap pria berkepala plontos itu.
Cima tampak semringah dengan pengakuan Iqbal. Dengan mengenakan topi dan switer, Cima mengakui dirinya kalau di entertainment terkenalnya memang tomboi.
“Kebiasaan pakai topi. Emang aku sukanya gini. Ya udah. Pada zaman ini lagi hits dikira transgender. Lalu kenalan, masuk obrolannya,” ungkap selebritas yang terlahir dengan nama lengkap Andi Khadijah Shyalimar Tahir itu.
Pemain film Pulau Hantu itu mengaku kader Gerindra. Sedangkan Iqbal baru terjun ke dunia politik, walaupun ayahnya politikus senior di Barito Utara. Ketika ditanya apakah akan menjalin rumah tangga dengan Iqbal, Cima menyebutkan, semua tergantung Yang di Atas. Karena manusia hanya bisa merencanakan, tapi Tuhan-lah yang menentukan.
“Sebenarnya dia (Iqbal, red) kaku awalnya. Akhirnya setelah dilucuin, mengaku sebenarnya juga suka melucu,” bebernya. Selain itu, Iqbal disebutnya sebagai sosok pekerja keras dan dewasa.
“Nyambung diajak ngobrol. Kita kan beda daerah. Kalau ketemu teman-teman Jakarta satu. Tapi ini nyatuinnya susah. Tapi karena dia kuliah di Jakarta, akhirnya nyambung,” akui Cima. (cah/ce/ens)