PALANGKA RAYA-Setelah melaksanakan wukuf di Arafah, proses ritual wajib haji sudah terpenuhi. Selain juga penanda bahwa jemaah haji (JH) akan segera kembali ke tanah air. Untuk JH asal Kalteng, sesuai jadwal, untuk kloter 8 akan kembali dan tiba di Kalteng pada 11 September nanti. Kemudian, hari selanjutnya kloter 9 hingga kloter 14.
“Jemaah haji Kalteng nanti pulang dan tiba di Palangka Raya tanggal 11 september nanti,” ujar Kepala Kanwil Kemenag Kalteng, Masrawan kepada Kalteng Pos, kemarin (27/8).
Dia menjelaskan, JH asal Kalteng diminta tetap menjaga kesehatan hingga kepulangan ke tanah air. Oleh sebab itu, JH Kalteng diminta tetap menjaga kondisi kesehatan sampai jadwal kepulangan. Jangan sampai memaksakan beribadah dengan kondisi lelah.
“Kalau kondisi masih memungkinkan, silakan melaksanakan umrah. Kalau kondisi kelelahan, istirahat 1-2 hari dahulu. Setelah itu, barulah ibadah lagi. Jangan dipaksakan. Yang wajib sudah selesai juga,” pintanya.
Masrawan menambahkan, JH asal Kalteng hanya satu orang yang meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji. Dia berharap, tidak ada JH Kalteng yang meninggal di Arab Saudi.
“Untuk JH tidak ada yang meninggal dunia lagi, kecuali yang asal Kapuas. Satu saja. Jemaah haji asal Kapuas itu meninggal karena kelelahan. Dan saat itu meninggal di kamar,” kata dia.
Ditambahkannya, untuk JH yang mengalami sakit parah pun tidak ada. Hanya sakit biasa yang masih bisa ditangani oleh tim kesehatan.
“Sakit parah tidak ada. Kalau sakit hanya biasa saja,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang Anggota TPHD Provinsi Hj Agus Susilasasi dari kloter 8 menjelaskan, kondisi kesehatan jemaah haji kloter 8 cukup baik, walaupun ada beberapa yang sudah uzur dan sakit karena kelelahan.
“Sakit yang diderita pada umumnya cuma batuk dan pilek. Namun bisa ditangani dengan baik oleh tim medis kloter BJD 8. Syukur Alhamdulillah belum ada yang masuk RS,” ungkapnya kepada Kalteng Pos melalui pesan WhatsApp, Senin (27/8).
Dia mengungkapkan, JH dari kloter 8 ikut wukuf di arafah dan semua juga bisa ikut tahawaf ifadah atau tawaf setelah wukuf di arafah.
“Bisa ditangani tim medis saat kemah dan semua jemaah bisa ikut wukuf di Arafah. Pulang ke Makkah bisa menunaikan tawaf ifadah,” jelas wanita yang juga Anggota DPRD Kalteng ini.
Namun, sambung dia, selama dirinya ikut mendampingi jemaah haji kloter 8, memang ada beberapa hal yang perlu dievaluasi untuk pelaksanaan haji ke depan. Terutama untuk tanda pengenal seluruh JH Kalteng. Namun dia menyatakan, pelayanan dari tim kesehatan kepada para jemaah sudah maksimal. Demikian juga dari ketua kloter serta pembimbing haji.
“Perlu seperti batik Kalteng yang sama bagi jemaah haji dari 13 kabupaten dan 1 kota. Slayer dan bendera sebagai ciri, sehingga para jemaah tidak mudah tersesat,” ungkapnya.(uni/ce/ram)