PROKAL.CO,
Perjalanan atau ziarah rohani Yerusalem-Mesir 11 Hari bersama Rich Tour ditutup dengan tiga hari di wilayah negara Mesir. Trip ini melengkapi tapak tilas situs sejarah di Kitab Suci. Termasuk cerita-cerita kuno, situs hingga tradisi yang masih bertahan.
MELINTASI perbatasan negara Israel selalu terasa sulit dan menegangkan. Pagi hari berangkat dari Betlehem, Palestina, tujuan kami adalah menjelajahi jalanan panjang di sisi Laut Mati menuju Mesir. Kali ini, yang menjadi sulit karena mendadak terjadi banjir yang merintangi perjalanan kami di sekitar Gurun El Gedi.
Menunggu sekitar dua jam, kami akhirnya bisa melintas setelah sebuah alat berat didatangkan. Bebatuan yang terseret di aspal jalan disingkirkan. Baru kemudian kendaraan besar seperti bus dan truk bisa lewat melintasi banjir itu. “Jarang-jarang ada banjir seperti ini,” kata Archi Persita Wulan Ari, tour leader kami.
Meluncur ke perbatasan sudah hampir sore, setelah sempat makan siang di Kota Eilat, kota terakhir di wilayah Israel. Giliran berikutnya Imigrasi dan pemeriksaan barang. Repotnya bukan main. Kami pindah bus. Koper-koper sudah mulai “beranak-pinak” dan terisi penuh.
Puji Tuhan lancar, meski sangat melelahkan karena kami harus berjalan sekitar 300 meter. Kami dibantu para porter, serta Micko guide lokal dan asistennya Michael, serta Mohamad sang driver yang tinggi besar. Kami ke St Catreine di kaki Gunung Sinai. Di tempat ini Musa menerima dua loh batu berisi 10 Perintah Allah.
Perjalanan kami dikawal oleh seorang polisi. Kami harus berkelompok dengan rombongan lain untuk memudahkan pengawalan. Malam itu, rombongan kami memutuskan untuk tidak naik ke puncak gunung, karena pagi harinya akan melanjutkan perjalanan ke Kairo sekitar 8 jam.