PALANGKA RAYA - Hari Natal memang ditetapkan 25 Desember setiap tahunnya. Namun perayaannya kerap kali sudah dilakukan sejak awal Desember, bahkan hingga Januari. Peringatan kelahiran Tuhan Yesus Kristus itu dilakukan oleh banyak kalangan, hingga pada kerukunan warga. Tak heran jika setiap hari selalu ada perayaan Natal sepanjang Desember 2017 hingga menjelang penghujung Januari 2018 lalu. Salah satunya dilakukan oleh Kerukunan Warga Hurung Bunut di Palangka Raya, belum lama ini.
“Dalam lima tahun sekali kerukunan ini sepakat merayakan natal di kampung halaman, tepatnya Desa Hurung Bunut, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas,” kata Ketua Kerukunan Warga Hurung Bunut di Palangka Raya, Holdrick Nahason diamini Dr Mambang Tubil, salah seorang tokoh muda asal Hurun Bunut.
Selain perayaan Natal buli lewu atau pulang kampung ini, ternyata juga digelar kegiatan bakti sosial dengan pengobatan dan potong rambut gratis yang dinikmati ratusan warga.
“Kami juga mengundang warga sekitar seperti Desa Tumbang Hakau, Tumbang Miwan, Kuala Kurun, Tewang Pajangan, Tumbang Tariak dll,” ungkap Ketua Panitia, Ny Dimas.
Dia juga menyampaikan terima kasih atas bantuan dari anggota kerukunan dan warga Desa Hurung Bunut, serta pihak-pihak yang membantu, sehingga acara ini bisa terlaksana dengan baik.
“Mohon maaf jika dalam kegiatan masih banyak kekurangan,” timpal Sekretaris, Jonlie ST MT.
Sementara itu, salah seorang sesepuh kerukunan warga, Eferensia Umbing mengharapkan kegiatan seperti ini tetap dijalankan. Bukan hanya pada saat Natal saja. Tapi juga kesempatan lain. Maksudnya supaya ada sinergi bersama untuk membangun Desa Hurung Bunut yang lebih sejahtera.
“Kiranya acara Hasupa Hasundau ini memperkuat persatuan, persekutuan dan kebersamaan untuk membantu dan mengembangkan usaha-usaha yang berkelanjutan. Apapun yang menjadi kebutuhan desa ini, ayo kita keroyokan ramai-ramai membantunya,” lanjut mantan Sekda Gunung Mas ini. (yoa/b2/iha)