PALANGKA RAYA - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Palangka Raya terus menerus mensosialisasikan Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Rabu (24/1), sedikitnya terdapat 40 orang anggota dari Paguyuban Kuda Lumping se-Kota Palangka Raya dirangkul menjadi salah satu garda terdepan mensosialisasikan bahaya narkoba ke kalangan masyarakat luas.
“Ini merupakan tindaklanjut dari MoU kami bersama Paguyuban Kuda Lumping se-Kota Palangka Raya, tujuannya supaya mereka dapat menggaungkan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada seluruh lapisan masyarakat,” jelas Kepala BNNK Palangka Raya, M Soedja'I, kemarin.
Selain terus mensosialisasikan tentang P4GN, pada April 2018 mendatang BNNK akan menjadi wadah konsultasi dan assessment bagi penyalahguna narkoba baik yang tertangkap dan secara sadar mengakui kesalahannya. Karena untuk saat ini BNNK tengah mempersiapkan klinik pratama BNNK.
“Terkait dengan klinik pratama BNNK ini, kita sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari khususnya di awal 2018 lalu. Tapi tidak bisa langsung digunakan karena masih ada beberapa hal yang perlu kita pesiapkan lagi,” jelasnya.
Sementara Kapolres Palangka Raya, AKBP Timbul Rein Krisman Siregar melalui Kasat Narkoba, AKP Winarko Kisworo menambahkan, kerjasama BNNK dan Polres Palangka Raya memang berlangsung harmonis. Sehingga setiap kali BNNK mengumpulkan masyarakat dalam sosialisasi P4GN, Polres selalu digandeng untuk menginformasikan dasar hukum dan perbuatan yang dilarang khususnya dalam penyalahgunaan narkoba.
“Selain itu, kita juga memperlihatkan contoh-contoh narkoba yang beredar di masyarakat. Misalnya pil PCC, sabu, lem fox dan lain-lain. Ditunjukkan supaya mereka tahu dampaknya. Di samping itu, kita mensosialisasikan tentang ancaman hukum bagi seorang penyalahguna narkoba. Karena narkoba ini sebenarnya untuk ilmu pengetahuan dan kesehatan tapi disalahgunakan,” tukasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Persatuan Kuda Lumping, Serda Suyatno mengaku senang karena anggotanya mendapat ilmu dari BNNK lewat sosilisasi tersebut. Menurutnya, narkoba merupakan musuh nyata di depan mata walaupun tidak tampak. Selaku ketua paguyupan, ia berharap peserta atau anggota yang hadir bisa menjadi kader-kader BNN.
“Kami akan berusaha untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahaya narkoba ini apalagi kami sudah memiliki bekal pengetahuan dari BNNK,” ungkapnya. (pri/s/iha)