PALANGKA RAYA– Berawal dari ketertarikan dengan hal-hal yang berbau ilmiah dan medis, Rifka Oktaviana terbilang sukses mengejar cita-citanya sebagai dokter. Dara kelahiran 27 Oktober 1989 ini sudah sejak kecil ingin menjadi dokter.
Di mata Rifka, dokter bukan sekedar profesi melainkan juga hobi.Secara tidak langsung melatih rasa peduli, saling tolong menolong dan berbagi baik ilmu serta pelayanan lewat profesi dokter.
Tidak sedikit suka duka yang dialami. Banyak tantangan dalam menangani pasien, menangani keunikan pasien melalui keluhan yang disampaikan dan selalu berpikir positif bahwa semua yang dikerjakan adalah murni untuk membantu pasien.
Kelelahan usai bekerja sudah pasti ada. Namun itu merupakan resiko yang harus diterima. “Namanya bekerja, lelah itu pasti ada,” kata dokter umum ini kepada Kalteng Pos, Sabtu (23/9).
Dalam profesi dokter, dengan jam pelayanan yang padat dan jam dinas terutama sift malam, tidak menjadikan halangan untuk siap melayani pasien dengan hati.
“Sekalipun banyaknya pasien dan keluhan pasien di jam yang tidak bisa ditentukan,” ucapnya.
Rifka menambahkan, selama menjadi dokter jelas semakin banyak pengalaman dan ilmu yang harus ditambah seperti mengikuti seminar dan lain-lain.
Satu hal yang cukup membanggakan adalah bisa membanggakan orangtua dengan meyelesaikan pendidikan kedokteran tepat waktu serta hidup berkeluarga bersama suami tercinta.(nue/ang/nto)