MANAGED BY:
SENIN
27 MARET
UTAMA | LINTAS KALTENG | METROPOLIS | OLAHRAGA | HIBURAN | FEATURE | NASIONAL | ARTIKEL | SERBA SERBI

FEATURE

Rabu, 31 Mei 2017 17:39
Jejak Sejarah Islam di Kesultanan Kutaringin Kalimantan Tengah (1)
Istana Kuning Kebanggaan Umat Muslim sejak Kerajaan Bandjar
Tampak foto bagian depan Istana Kuning awal dibangun dan keterangan foto dalam Buku Republik Indonesia Provinsi Kalimantan. (FOTO REPRO)

Jejak peninggalan sejarah Islam sangat kental hingga kini dan dapat ditelusuri di daerah yang dulunya disebut Bukit Indra Kencana (Marunting Batu Aji).

CALVIN KURDLENSON, Pangkalan Bun

DALAM buku Hikajat Banjar, Kesultanan Kutaringin adalah bagian (pemekeran) dari Kesultanan Bandjar. Pengaruh Islam dari Kerajaan Bandjar sangat kuat terhadap Kesultanan Kutaringin.

Kesultanan Kutaringin mulai membesar di Tanah Bukit Indra Kentjana pada awalnya di Kotawaringin Lawas yang saat ini menjadi Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam). Istana Sultan Kutaringin adalah bangunan yang sangat besar dengan alun-alun yang sangat luas. Saat ini, wilayah ini dikenal sebagai Istana Kuning dan alun-alunnya dengan nama Lapangan Tugu. Istana Kuning berdiri megah di atas Bukit Indra Kentjana di Kota Pangkalan Bun.

Bangunanya berkarakter Islami yang kental dengan paduan Bandjar serta Melayu, dibuktikan dengan adanya Masjid Radjaiyah di depan Alun-Alun Sultan Kutaringin. Istana Kuning mulai didirikan oleh YM Sultan Imanudin ( IX ).

Saat ini, keturunan atau kerabat di Kesultanan Kutaringin ada Sultan XV Pangeran Ratu Alidin, saudara-saudara Sultan Pangeran Arsyadinsyah, Pangeran Muasjidinsyah serta keluarga besar lainnya yang tetap terjaga silaturahminya.

Berbicara tentang Islam di Tanah Bukit Indra Kentjana, masyarakat sekitar tidak asing lagi dengan nama Kiyai Gede. Sosok ulama tersohor dari Kesultanan Kutaringin ini, merupakan ulama pertama yang dipercayai Kesultanan untuk menyiarkan Islam.

Kembali ke sejarah Kesultanan Kutaringin, awalnya dalam buku perjanjian antara Kesultanan Banjarmasin dan VOC, bahwa Sultan Sleman menyerahkan batas Antasari Kexil, Lawai, Jelai, Sintang, Tabanjau, Pagatan, Pulau Laut, Kutaringin diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda.

Sejak tahun 1635, maka Banjarmasin dan beberapa wilayahnya ada hubungannya dengan Inggris dan Hindia Belanda, atas perjanjian Sultan Sleman, Sultan Bandjar. Tahun 1637-1650, Dipati Anta Kusuma bin Sultan Mustambillah merupakan sultan pertama di Kutaringin. Berlanjut sampai Kutaringin bergabung dengan RI.

Pada 17 Desember 1945, Sultan Kutaringin bersama rakyat, setelah lima bulan dari kemerdekaan RI pada Agustus, Sultan Kutaringin menggelar deklarasi di alun-alun (Lapangan Tugu), menyatakan bergabung dengan RI berdasarkan dokumen Komite Nasional Indonesia (KNI).

Kemudian sejak itu, berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 1948 dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1953, Kutaringin ditetapkan sebagai daerah Swapraja Kotawaringin. Artinya daerah yang masih menghormati adat istiadat, contoh seperti daerah istimewa Jogja.

"Ada banyak literatur, sekitar puluhan buku yang dapat menjadi literatur sejarah Kesultanan Kutaringin," kata Humas Silaturahmi Juriat Kesultanan Kutaringin, Agus Padi S kepada Kalteng Pos, beberapa waktu lalu.

Kotawaringin pemerintahannya terdiri atas Sultan (Zelfoestuurder atau kepala pemerintahan, Mangkubumi (Rijksbestuurder), PangeranLangeran Djaksa (lid Rijkraad), Pangeran penghulu dan bendahara, dan masih banyak lagi jajaran dalam susunan pemerintahan di masa lalu seperti saudagar-saudagar.

Saat ini, organisasi resmi yang ada di Kesultanan Kutaringin seperti Juriat, kekerabatan bosar, bukit indra kencana, juriat pangeran sukma negara Kesultanan Kutaringin, yayasan Istana Kutaringin dan masih ada yang lain. "Ada sekitar 10 organisasi atau yayasan yang ada di Kesultanan Kutaringin dan tetap terjaga menjalin silaturahmi," tuturnya. (*/c3/nto/bersambung)


BACA JUGA

Jumat, 24 Maret 2023 11:41
Menapaktilasi Jejak Perjuangan Tokoh Islam di Tanah Barito (2)

Khawatir Murid Diburu Penjajah, Keberadaan Makam Ulama Disembuyikan

Ulama yang dikenal sebagai Syaid Sulaiman ini, bersama para panglima…

Selasa, 28 Februari 2023 11:47

Nana Tauran Sidik, Founder Start-Up Kota Cantik yang Jadi Inspirasi Anak Muda

Didirikan Juli 2021, kini kehadiran Keranjang Acil sudah dikenal sebagian…

Senin, 27 Februari 2023 11:54

Herlina Iswahyudi, Semangat dan Kegigihan Melawan Kanker Payudara

Lina benar-benar seorang pejuang keluarga. Bertubi-tubi cobaan datang. Namun karena…

Senin, 27 Februari 2023 11:43
Melihat Pementasan Seni Teatrikalisasi oleh Mahasiswa

Momentum Generasi Muda Mempertahankan Seni dan Budaya

Untuk kedua kalinya, unit kegiatan mahasiswa (UKM) dari Universitas Muhammadiyah…

Senin, 20 Februari 2023 12:30

Keberagaman di Balik Perayaan Isra Mikraj

Setiap umat Islam di dunia menyebutnya sebagai hari penuh keajaiban.…

Sabtu, 18 Februari 2023 11:43

Steven Nathaniel Munthe, Pemustaka Aktif di Perpustakaan Dispursip Kalteng

Di era kekinian, informasi dan pengetahuan tak hanya dicari ke…

Jumat, 10 Februari 2023 10:38

Kawula Muda Jangan Malu Menjadi Petani

Masih sangat banyak lahan yang sesak oleh semak belukar di…

Jumat, 10 Februari 2023 10:20

Begini Cara Warga Kompleks Kenangan II Memaksimalkan Pekarangan untuk Bercocok Tanam

Ibu-ibu warga kompleks Kenangana II benar-benar merasakan dampak positif menanam…

Senin, 30 Januari 2023 13:35

Perdie M Yoseph di Mata Uskup Palangka Raya, Dekat dengan Tokoh Agama, Didoakan dan Diberkati

Dua periode menjabat sebagai Bupati Murung Raya (Mura), nama Perdie…

Sabtu, 14 Januari 2023 14:02
Melihat Ratusan Karya Seni Rupa di Galeri Eko YES

Dipersembahkan untuk Istri yang Setia Menemani Berkarya

Mencatatkan sejarah, Galeri Seni Eko YES menjadi galeri seni pribadi…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers