MANAGED BY:
JUMAT
29 SEPTEMBER
UTAMA | LINTAS KALTENG | METROPOLIS | OLAHRAGA | HIBURAN | FEATURE | NASIONAL | ARTIKEL | SERBA SERBI

NASIONAL

Sabtu, 16 April 2016 18:22
Ekonomi Lesu, Mobil Murah Berjaya
Salah satu produk Daihatsu yang dipamerkan dalam acara IIMS 2016.//DOK JPNN

JAKARTA – Segmen mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car / LCGC) serta low multipurpose vehicle diprediksi menjadi pilihan utama konsumen tahun ini. Itu tak lepas dari imbas lesunya kondisi perekonomian.

Menurut Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto, pelemahan daya beli mengakibatkan konsumen diperkirakan memilih mobil yang harganya kurang dari Rp 200 juta. ''Sejauh ini kisaran harga itu yang masih terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Kami melihat, tahun ini LCGC kembali booming,'' katanya (14/4).

Chief Operation Officer (COO) PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Toto Suryana Wijaya membenarkan sinyal tersebut. Menurut dia, saat ini masyarakat cenderung realistis dalam membeli mobil. Mereka mencari kendaraan yang harganya murah dan hemat bahan bakar. ''Pilihannya tentu LCGC atau low MPV,'' tutur dia.

Sinyalemen itu setidaknya terlihat dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016. Mobil LCGC dan low MPV paling laris terjual bila dibandingkan dengan segmen premium.

---------- SPLIT TEXT ----------

Hingga hari kedelapan, LCGC Daihatsu Ayla memuncaki penjualan dengan 99 unit, disusul Daihatsu Xenia 88 unit. ''Pasar mobil LCGC secara nasional naik 6 persen,'' jelas Toto.

Selain kendaraan jenis LCGC, beberapa model laris terjual seperti Daihatsu Terios 41 unit, 3 unit pikap, 8 unit minibus, 15 unit Sirion, dan 7 unit Daihatsu Luxio. Total, Daihatsu mampu melego 261 unit kendaraan selama 8 hari pameran. ''Ekonomi masih lesu. Jadi, wajar kalau konsumen shifting ke harga bawah,'' paparnya.

Pasar otomotif secara umum juga dinilai masih lesu awal tahun ini. Buktinya, penjualan kendaraan komersial turun signifikan hingga 21 persen. Padahal, penjualan kendaraan komersial merupakan salah satu tanda bergeraknya ekonomi. ''Pelaku usaha masih penuh pertimbangan, beli sekarang atau nanti,'' ujar Toto.

Selain faktor masyarakat yang masih menimbang-nimbang sebelum membeli mobil idaman, perusahaan pembiayaan (leasing) sangat berhati-hati menyalurkan kredit. (wir/c14/noe/pda/jpnn)


BACA JUGA

Kamis, 10 Oktober 2013 15:43

MIN Kereng Bangkirai Juara Futsal dan Senam SKJ

<div> <div>PALANGKA RAYA- Minimnya fasilitas dan letak sekolah yang jauh dari perkotaan,…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers